Korsel Minta Korut Ditendang Sebagai Anggota PBB
A
A
A
NEW YORK - Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Yun Byung-se, menyebut Korea Utara (Korut) telah mengejek otoritas PBB melalui uji coba nuklir dan rudal. Ia pun mengatakan sudah saatnya PBB untuk mempertimbangkan kembali keanggotaan Korut.
Dalam pidato di Majelis Umum PBB, Byung-se mengatakan, Dewan Keamanan (DK) PBB harus mengadopsi sanksi yang kuat dan komprehensif terhadap Korut setelah melakukan uji coba nuklir kelimanya pada 9 September lalu dan menutup setiap celah yang ada.
"Pelanggaran berulang yang dilakukan oleh Korut dan tidak mematuhi resolusi Dewan Keamanan dan norma-norma internasional belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak sejalan dengan sejarah PBB," kata Byung-se seperti disitir dari Reuters, Jumat (23/9/2016).
"Korut benar-benar mengejek kewenangan Majelis Umum dan Dewan Keamanan. Oleh karena itu, saya percaya ini adalah waktu yang tepat untuk secara serius mempertimbangkan kembali apakah Korea Utara memenuhi syarat sebagai anggota PBB yang cinta damai, karena banyak negara yang sudah mempertanyakan," katanya lagi.
Byung-se juga mengatakan jika Korut tidak hanya maju kapasitas nuklir dan rudalnya, tetapi terlebih dahulu mengancam publik akan menggunakan senjatanya. Ia mengatakan ini adalah kesempatan terakhir untuk menempatkan rem terhadap ambisi nuklir Korut.
Byung-se juga menyerukan tindakan atas pelanggaran Korut terhadap hak-hak rakyatnya sendiri. Ia juga mengatakan harus ada fokus yang lebih besar terhadap pekerja Korut di luar negeri dan kemungkinan pengalihan upah mereka yang digunakan untuk program senjata.
Dalam pidato di Majelis Umum PBB, Byung-se mengatakan, Dewan Keamanan (DK) PBB harus mengadopsi sanksi yang kuat dan komprehensif terhadap Korut setelah melakukan uji coba nuklir kelimanya pada 9 September lalu dan menutup setiap celah yang ada.
"Pelanggaran berulang yang dilakukan oleh Korut dan tidak mematuhi resolusi Dewan Keamanan dan norma-norma internasional belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak sejalan dengan sejarah PBB," kata Byung-se seperti disitir dari Reuters, Jumat (23/9/2016).
"Korut benar-benar mengejek kewenangan Majelis Umum dan Dewan Keamanan. Oleh karena itu, saya percaya ini adalah waktu yang tepat untuk secara serius mempertimbangkan kembali apakah Korea Utara memenuhi syarat sebagai anggota PBB yang cinta damai, karena banyak negara yang sudah mempertanyakan," katanya lagi.
Byung-se juga mengatakan jika Korut tidak hanya maju kapasitas nuklir dan rudalnya, tetapi terlebih dahulu mengancam publik akan menggunakan senjatanya. Ia mengatakan ini adalah kesempatan terakhir untuk menempatkan rem terhadap ambisi nuklir Korut.
Byung-se juga menyerukan tindakan atas pelanggaran Korut terhadap hak-hak rakyatnya sendiri. Ia juga mengatakan harus ada fokus yang lebih besar terhadap pekerja Korut di luar negeri dan kemungkinan pengalihan upah mereka yang digunakan untuk program senjata.
(ian)