Cangkok Kepala Manusia, Dokter Ini Ingin Hidupkan Mayat Pakai Listrik
A
A
A
LONDON - Profesor Sergio Canavero, seorang dokter bedah yang berencana melakukan transplantasi atau mencakok kepala manusia pertama di dunia, ingin “menghidupkan kembali” mayat manusia dengan listrik. Lantaran rencananya untuk mencangkok kepala manusia ke tubuh manusia lain itu, Canavero dijuluki “Dr Frankenstein”.
Menurut rencananya, operasi mencangkok kepala manusia itu akan dia lakukan pada Desember 2017. Pasien yang akan menjalani operasi cangkok kepala adalah pria Rusia, Valery Spiridonov, 31, yang mengalami sakit parah pada tubuhnya.
Operasi itu, nantinya akan memindahkan kepala Spiridonov ke tubuh manusia yang. Namun, siapa pendonor tubuh itu sampai saat ini tidak pernah diungkap.
Mayat manusia yang akan dia “hidupkan lagi” dengan listrik tidak lain adalah mayat yang tubuhnya jadi donor untuk operasi cangkok kepala Spiridonov. Rencana itu diungkap Canavero kepada Good Morning Britain, pada hari Selasa.
Ketika berbicara kepada pembawa acara Good Morning Britain; Piers Morgan dan Susanna Reid, Canavero mengatakan bahwa jika upaya “menghidupkan kembali” mayat itu berhasil, maka hal itu akan mengubah kehidupan Spiridonov ini.
Tapi Piers menilai ahli bedah saraf ini mengambil risiko besar terhadap pasiennya dibandingkan dengan karya fiksi Dr Frankenstein yang mengklaim menciptakan rakasa dari bagian tubuh.
Dalam sebuah artikel untuk Surgical Neurology International,dokter kontroversial dan rekan-rekannya di Korea Selatan dan China juga membuat perbandingan dengan kisah Frankenstein, di mana listrik digunakan untuk menghidupkan kembali rakasa.
“Sesosok mayat segar mungkin bertindak sebagai proxy untuk subjek hidup selama ada jeda kesempatan (beberapa jam),” kata Canavero.
”Hal ini juga menyiratkan bahwa proses disintegrasi mayat bukan merupakan proses yang langsung. Kami namakan efek ini 'efek Frankenstein',” ujarnya, seperti dikutip Daily Mirror, semalam (20/9/2016).
Spiridonov telah mengajukan diri untuk menjadi orang pertama yang akan menjalani operasi transplantasi kepala. Dia menyadari, proses mengerikan ini berarti memotong kepalanya untuk dipindah ke tubuh orang lain atau pendonor tubuh.
Dokter Canavero mengklaim ada sedikit risiko bahwa pasiennya akan meninggal dalam proses cangkok kepala.
“Kita semua setuju bahwa 90 persen adalah kemungkinan bahwa Valery akan bertahan dalam operasi,” katanya. ”Ada rencana. Kami akan melakukan operasi pada donor yang mengalami mati otak.”
Menurut rencananya, operasi mencangkok kepala manusia itu akan dia lakukan pada Desember 2017. Pasien yang akan menjalani operasi cangkok kepala adalah pria Rusia, Valery Spiridonov, 31, yang mengalami sakit parah pada tubuhnya.
Operasi itu, nantinya akan memindahkan kepala Spiridonov ke tubuh manusia yang. Namun, siapa pendonor tubuh itu sampai saat ini tidak pernah diungkap.
Mayat manusia yang akan dia “hidupkan lagi” dengan listrik tidak lain adalah mayat yang tubuhnya jadi donor untuk operasi cangkok kepala Spiridonov. Rencana itu diungkap Canavero kepada Good Morning Britain, pada hari Selasa.
Ketika berbicara kepada pembawa acara Good Morning Britain; Piers Morgan dan Susanna Reid, Canavero mengatakan bahwa jika upaya “menghidupkan kembali” mayat itu berhasil, maka hal itu akan mengubah kehidupan Spiridonov ini.
Tapi Piers menilai ahli bedah saraf ini mengambil risiko besar terhadap pasiennya dibandingkan dengan karya fiksi Dr Frankenstein yang mengklaim menciptakan rakasa dari bagian tubuh.
Dalam sebuah artikel untuk Surgical Neurology International,dokter kontroversial dan rekan-rekannya di Korea Selatan dan China juga membuat perbandingan dengan kisah Frankenstein, di mana listrik digunakan untuk menghidupkan kembali rakasa.
“Sesosok mayat segar mungkin bertindak sebagai proxy untuk subjek hidup selama ada jeda kesempatan (beberapa jam),” kata Canavero.
”Hal ini juga menyiratkan bahwa proses disintegrasi mayat bukan merupakan proses yang langsung. Kami namakan efek ini 'efek Frankenstein',” ujarnya, seperti dikutip Daily Mirror, semalam (20/9/2016).
Spiridonov telah mengajukan diri untuk menjadi orang pertama yang akan menjalani operasi transplantasi kepala. Dia menyadari, proses mengerikan ini berarti memotong kepalanya untuk dipindah ke tubuh orang lain atau pendonor tubuh.
Dokter Canavero mengklaim ada sedikit risiko bahwa pasiennya akan meninggal dalam proses cangkok kepala.
“Kita semua setuju bahwa 90 persen adalah kemungkinan bahwa Valery akan bertahan dalam operasi,” katanya. ”Ada rencana. Kami akan melakukan operasi pada donor yang mengalami mati otak.”
(mas)