Menteri Israel: Gerakan Boikot Adalah Wajah Baru Terorisme
A
A
A
NEW YORK - Menteri Kehakiman Israel, Ayelet Shaked, menyebut gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) adalah wajah baru terorisme. Komentar itu disampaikan di New York untuk merespons aksi gerakan BDS global terhadap Israel dengan tujuan untuk mengakhiri pendudukan terhadap tanah Palestina.
“BDS adalah tidak sah. Saya mendefinisikannya demikian; BDS adalah cabang lain dari terorisme di era modern,” kata Shaked saat berbicara di Jewish National Fund (JNF) di New York.
Gerakan BDS adalah kampanye global untuk mengakhiri pendudukan Israel atas tanah Palestina melalui boikot barang dan jasa Israel, divestasi dana dan sanksi.
Shaked mengklaim bahwa tujuan dari gerakan BDS adalah untuk menghapus Israel dari peta dunia.
Seiring dengan momentum gerakan BDS satu dekade, kata Shaked, Israel telah mendorong kembali penentangannya terhadap gerakan itu.
”Kadang-kadang sumber pendanaan gerakan BDS ini identik dengan yang mendanai organisasi teroris," kata Shaked. ”Ini adalah wajah baru terorisme,” lanjut dia, seperti dikutip dari Russia Today, semalam (19/9/2016).
Shaked, anggota kubu konservatif Pemerintah Israel yang tidak percaya pada solusi dua negara dalam menyelesaikan konflik Israel dan Palestina, telah membuat pernyataan kontroversial di masa lalu.
Pada 2014 dia dituduh menghasut genosida dengan mem-posting materi di Facebook yang dikutip seorang pemukim Yahudi. ”Mereka semua pasukan musuh, dan darah mereka harus pada semua kepala mereka. Sekarang ini juga termasuk ibu-ibu para martir, yang mengirim mereka ke neraka dengan bunga dan ciuman. Mereka harus mengikuti anak-anak mereka, tidak akan lebih adil. Mereka harus pergi, sebagaimana seharusnya,” bunyi posting-an itu.
Shaked mengingatkan orang-orang di AS tentang serangan 9/11. Menurutnya, terorisme yang telah terjadi di Yerusalem, New York, Paris, Tel Aviv, London, Brussels, Istanbul adalah terorisme yang sama.
“BDS adalah tidak sah. Saya mendefinisikannya demikian; BDS adalah cabang lain dari terorisme di era modern,” kata Shaked saat berbicara di Jewish National Fund (JNF) di New York.
Gerakan BDS adalah kampanye global untuk mengakhiri pendudukan Israel atas tanah Palestina melalui boikot barang dan jasa Israel, divestasi dana dan sanksi.
Shaked mengklaim bahwa tujuan dari gerakan BDS adalah untuk menghapus Israel dari peta dunia.
Seiring dengan momentum gerakan BDS satu dekade, kata Shaked, Israel telah mendorong kembali penentangannya terhadap gerakan itu.
”Kadang-kadang sumber pendanaan gerakan BDS ini identik dengan yang mendanai organisasi teroris," kata Shaked. ”Ini adalah wajah baru terorisme,” lanjut dia, seperti dikutip dari Russia Today, semalam (19/9/2016).
Shaked, anggota kubu konservatif Pemerintah Israel yang tidak percaya pada solusi dua negara dalam menyelesaikan konflik Israel dan Palestina, telah membuat pernyataan kontroversial di masa lalu.
Pada 2014 dia dituduh menghasut genosida dengan mem-posting materi di Facebook yang dikutip seorang pemukim Yahudi. ”Mereka semua pasukan musuh, dan darah mereka harus pada semua kepala mereka. Sekarang ini juga termasuk ibu-ibu para martir, yang mengirim mereka ke neraka dengan bunga dan ciuman. Mereka harus mengikuti anak-anak mereka, tidak akan lebih adil. Mereka harus pergi, sebagaimana seharusnya,” bunyi posting-an itu.
Shaked mengingatkan orang-orang di AS tentang serangan 9/11. Menurutnya, terorisme yang telah terjadi di Yerusalem, New York, Paris, Tel Aviv, London, Brussels, Istanbul adalah terorisme yang sama.
(mas)