Diserang Bertubi-tubi, ISIS Panik dan Umumkan Keadaan Darurat
A
A
A
MOSUL - Kelompok Islamic State atau ISIS dilaporkan telah mengumumkan keadaan darurat setelah basis mereka di Mosul, Irak utara, diserang koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) secara bertubi-tubi. Selain, itu ISIS juga dilaporkan panik setelah gelombang pembunuhan melanda Mosul.
Kota Mosul memiliki populasi sekitar 2,5 juta jiwa sebelum ISIS menguasai kota itu pada 2014. Namun, sebelum ISIS tiba di Mosul sekitar 500 ribu warga sipil berhasil melarikan diri.
Sedangkan sisanya, sekitar 2 juta jiwa telah menjadi sasaran teror, di mana ISIS membunuh dan mengasingkan hingga 70 ribu warga Kristen dan menjual perempuan Yazidi lokal sebagai budak seks.
Laporan bahwa ISIS telah mengumumkan keadaan darurat dipublikasikan Iraq News, Jumat (16/9/2016), yang mengutip sumber di Mosul. “Serangan udara koalisi internasional menghancurkan pertemuan dan markas ISIS di kawasan hutan di Mosul,” kata sumber itu.
”ISIS telah panik setelah gelombang pembunuhan dan mulai memotong jalan utama ke lingkungan perumahan, setelah menyatakan keadaan darurat,” lanjut sumber tersebut.
ISIS telah terguncang setelah terjadi serentetan pembunuhan pejabat tingginya di beberapa distrik di Irak seperti di Qayyarah, Sharqat dan Bashiqa.
Koalisi yang dipimpin AS telah melatih pejuang suku Sunni untuk melawan dan mengusir ISIS dari Mosul. Pemerintah Irak sendiri bertekad merebut kembali kota itu dari ISIS pada akhir tahun ini.
Kota Mosul memiliki populasi sekitar 2,5 juta jiwa sebelum ISIS menguasai kota itu pada 2014. Namun, sebelum ISIS tiba di Mosul sekitar 500 ribu warga sipil berhasil melarikan diri.
Sedangkan sisanya, sekitar 2 juta jiwa telah menjadi sasaran teror, di mana ISIS membunuh dan mengasingkan hingga 70 ribu warga Kristen dan menjual perempuan Yazidi lokal sebagai budak seks.
Laporan bahwa ISIS telah mengumumkan keadaan darurat dipublikasikan Iraq News, Jumat (16/9/2016), yang mengutip sumber di Mosul. “Serangan udara koalisi internasional menghancurkan pertemuan dan markas ISIS di kawasan hutan di Mosul,” kata sumber itu.
”ISIS telah panik setelah gelombang pembunuhan dan mulai memotong jalan utama ke lingkungan perumahan, setelah menyatakan keadaan darurat,” lanjut sumber tersebut.
ISIS telah terguncang setelah terjadi serentetan pembunuhan pejabat tingginya di beberapa distrik di Irak seperti di Qayyarah, Sharqat dan Bashiqa.
Koalisi yang dipimpin AS telah melatih pejuang suku Sunni untuk melawan dan mengusir ISIS dari Mosul. Pemerintah Irak sendiri bertekad merebut kembali kota itu dari ISIS pada akhir tahun ini.
(mas)