Wakil Dubes AS Berharap Makin Banyak Pelajar RI Kuliah di AS
A
A
A
JAKARTA - Wakil Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Brian McFeeters mengatakan, pihaknya berharap makin banyak pelajar Indonesia yang mengeyam pendidikan di AS, khususnya di tingkatan universitas. Hal itu disampaikannya saat pameran pendidikan US Graduate School Fair 2016 di salah satu hotel di bilangan Jakarta Selatan.
Namun, ketika disinggung berapa besar peningkatan yang ditargetkan AS pada tahun ini, McFeeters mengatakan pihaknya tidak memiliki target pasti. Pemerintah AS hanya berusaha untuk memberikan informasi sebanyak-banyaknya agar semakin banyak pelajar Indonesia yang kuliah di AS.
"Salah satu alasan diadakannya acara ini adalah karena ini sesuai dengan komitmen AS dan Indonesia untuk memperkuat hubungan orang ke orang. Kami berharap lebih banyak orang Indonesia yang belajar di AS. Saat ini mungkin ada sekitar 8.000 pelajar Indonesia yang belajar di AS, dan kami ingin ini terus bertumbuh," ucap McFeeters pada Kamis (15/9).
"Kami tidak punya angka pasti, karena itu semua tergantung kepada para pelajar. Amerika tidak punya target, yang kami lakukan hanyalah memberikan informasi mengenai seberapa berkualitasnya universitas di AS. Dan, kembali lagi, semua terserah kepada para pelajar. Kami tidak punya target pasti, tapi kami punya target seacara umum yakni 970 ribu, hampir mendekati satu juta pelajar asing dari seluruh dunia," jelasnya.
"Dan, jumlah pelajar Indonesia, untuk ukuran negara sebesar ini harusnya lebih banyak. Ada sekitar 5.000 universitas di AS, kalian bisa menemukan bidang pendidikan apapun," sambungnya.
Sementara itu, ketika disinggung apakah pemerintah AS, dalam hal ini Keduataan Besar AS di Indonesia turut mengajak para pelajar di AS untuk belajar di Indonesia, ia mengatakan pihaknya melakukan hal itu. Namun, sejauh ini jumlah pelajar AS yang belajar di Indoneia masih belum terlalu banyak.
"Kami juga mengajak pelajar AS untuk belajar di AS, walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak. Kami punya program pertukaran pelajar. Kami juga punya program guru bahasa Inggris, dimana para pelajar itu akan menjadi guru bahasa Inggris selama setahun. Saat ini kami mencoba mengajak lebih banyak pelajar AS belajar di Indonesia, kami sedang berusaha," ucapnya.
"Jumlah pelajar AS yang belajar di Indonesia sekitar 500 orang, dan harusnya lebih banyak. Saya pikir pelajar AS akan tertarik untuk belajar di sini, walaupun banyak yang khawatir mengenai bahasa dan budaya, tapi saya pikir masih banyak yang tertarik belajar di sini," katanya.
Namun, ketika disinggung berapa besar peningkatan yang ditargetkan AS pada tahun ini, McFeeters mengatakan pihaknya tidak memiliki target pasti. Pemerintah AS hanya berusaha untuk memberikan informasi sebanyak-banyaknya agar semakin banyak pelajar Indonesia yang kuliah di AS.
"Salah satu alasan diadakannya acara ini adalah karena ini sesuai dengan komitmen AS dan Indonesia untuk memperkuat hubungan orang ke orang. Kami berharap lebih banyak orang Indonesia yang belajar di AS. Saat ini mungkin ada sekitar 8.000 pelajar Indonesia yang belajar di AS, dan kami ingin ini terus bertumbuh," ucap McFeeters pada Kamis (15/9).
"Kami tidak punya angka pasti, karena itu semua tergantung kepada para pelajar. Amerika tidak punya target, yang kami lakukan hanyalah memberikan informasi mengenai seberapa berkualitasnya universitas di AS. Dan, kembali lagi, semua terserah kepada para pelajar. Kami tidak punya target pasti, tapi kami punya target seacara umum yakni 970 ribu, hampir mendekati satu juta pelajar asing dari seluruh dunia," jelasnya.
"Dan, jumlah pelajar Indonesia, untuk ukuran negara sebesar ini harusnya lebih banyak. Ada sekitar 5.000 universitas di AS, kalian bisa menemukan bidang pendidikan apapun," sambungnya.
Sementara itu, ketika disinggung apakah pemerintah AS, dalam hal ini Keduataan Besar AS di Indonesia turut mengajak para pelajar di AS untuk belajar di Indonesia, ia mengatakan pihaknya melakukan hal itu. Namun, sejauh ini jumlah pelajar AS yang belajar di Indoneia masih belum terlalu banyak.
"Kami juga mengajak pelajar AS untuk belajar di AS, walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak. Kami punya program pertukaran pelajar. Kami juga punya program guru bahasa Inggris, dimana para pelajar itu akan menjadi guru bahasa Inggris selama setahun. Saat ini kami mencoba mengajak lebih banyak pelajar AS belajar di Indonesia, kami sedang berusaha," ucapnya.
"Jumlah pelajar AS yang belajar di Indonesia sekitar 500 orang, dan harusnya lebih banyak. Saya pikir pelajar AS akan tertarik untuk belajar di sini, walaupun banyak yang khawatir mengenai bahasa dan budaya, tapi saya pikir masih banyak yang tertarik belajar di sini," katanya.
(esn)