Perempuan Muslim Dibakar saat Belanja di Sebuah Butik di AS
A
A
A
MANHATTAN - Seorang perempuan Muslim yang mengenakan pakaian keagamaan dibakar oleh orang asing saat berbelanja di kawasan Fifth Avenue di Manhattan, New York, Amerika Serikat (AS), pada akhir pekan lalu. Polisi masih menyelidiki apakah kejadian itu terkait kejahatan rasial atau bukan.
Menurut sumber di kepolisian setempat, perempuan Muslim bernama Nemariq Alhinai, 35, sedang berjalan di depan Valentino dapartment store sekitar pukul 21.00 waktu New York pada hari Sabtu.
Perempuan itu tiba-tiba merasakan sensasi hangat di lengan kirinya. Dia kemudian menunduk dan melihat blusnya terbakar.
Alhinai berupaya memadamkan kobaran api di bajunya dan kemudian melihat seorang pria tak dikenal berdiri di sampingnya yang diduga sebagai pelaku. Pria itu melarikan diri ke arah East 54th Street.
Polisi, seperti dikutip dari New York Daily News, Selasa (13/9/2016) masih memburu pelaku dan tidak merinci kondisi Alhinai.
Insiden ini hanya berselang beberapa hari setelah dua perempuan Muslim diserang seorang perempuan pendukung calon presiden Donald Trump. Serangan itu terjadi di Brooklyn saat kedua korban membawa bayi di kereta dorong.
Penyerang diketahui bernama Emirjeta Xhelili, 32. Saat menyerang, dia meneriakkan hinaan bernada kebencian terhadap Islam.
”F**k, keluar dari sini,” teriak Xhelili, yang ditirukan Asisten Jaksa Kelli Muse saat membacakan dakwaan di sebuah pengadilan di Brooklyn, pada hari Jumat pekan lalu. ”F **k hengkang dari Amerika, Ini adalah Amerika, Anda tidak harus berbeda dari kami,” lanjut teriakan pelaku.
Xhelili lantas menekan dua wanita Muslim itu di bagian wajah dan mencoba merobek jilbab yang mereka kenakan.
Kedua korban bertahan karena menjaga kereta dorong bayi agar tidak terbalik. ”Dia (pelaku) bahkan tidak peduli terhadap kondisi bayi. Begitulah bagaimana seriusnya kejahatan kebencian ini,” kata Muse.
Menurut sumber di kepolisian setempat, perempuan Muslim bernama Nemariq Alhinai, 35, sedang berjalan di depan Valentino dapartment store sekitar pukul 21.00 waktu New York pada hari Sabtu.
Perempuan itu tiba-tiba merasakan sensasi hangat di lengan kirinya. Dia kemudian menunduk dan melihat blusnya terbakar.
Alhinai berupaya memadamkan kobaran api di bajunya dan kemudian melihat seorang pria tak dikenal berdiri di sampingnya yang diduga sebagai pelaku. Pria itu melarikan diri ke arah East 54th Street.
Polisi, seperti dikutip dari New York Daily News, Selasa (13/9/2016) masih memburu pelaku dan tidak merinci kondisi Alhinai.
Insiden ini hanya berselang beberapa hari setelah dua perempuan Muslim diserang seorang perempuan pendukung calon presiden Donald Trump. Serangan itu terjadi di Brooklyn saat kedua korban membawa bayi di kereta dorong.
Penyerang diketahui bernama Emirjeta Xhelili, 32. Saat menyerang, dia meneriakkan hinaan bernada kebencian terhadap Islam.
”F**k, keluar dari sini,” teriak Xhelili, yang ditirukan Asisten Jaksa Kelli Muse saat membacakan dakwaan di sebuah pengadilan di Brooklyn, pada hari Jumat pekan lalu. ”F **k hengkang dari Amerika, Ini adalah Amerika, Anda tidak harus berbeda dari kami,” lanjut teriakan pelaku.
Xhelili lantas menekan dua wanita Muslim itu di bagian wajah dan mencoba merobek jilbab yang mereka kenakan.
Kedua korban bertahan karena menjaga kereta dorong bayi agar tidak terbalik. ”Dia (pelaku) bahkan tidak peduli terhadap kondisi bayi. Begitulah bagaimana seriusnya kejahatan kebencian ini,” kata Muse.
(mas)