China Kenang 40 Tahun Kematian Mao Zedong, Dibenci tapi Dihormati

Minggu, 11 September 2016 - 00:55 WIB
China Kenang 40 Tahun Kematian Mao Zedong, Dibenci tapi Dihormati
China Kenang 40 Tahun Kematian Mao Zedong, Dibenci tapi Dihormati
A A A
BEIJING - Tepat 40 tahun lalu, yakni 9 September 1976, Mao Zedong, yang dijuluki “Bapak Pendiri China Modern” meninggal. Mao Zedong yang kematiannya diperingati pemerintah dan warga China, merupakan pemimpin yang khawatir akan kebangkitan kapitalis karena bisa melenyapkan visi komunisme-nya.

Sosok Mao Zedong merupakan tokoh yang dibenci tapi juga dihormati oleh warga China. Selama memimpin China, Mao Zedong merupakan diktator dengan pandangan ekstrem.

Peringatan kematian Mao Zedong pada tahun ini telah dibatasi. Media Pemerintah China juga memperingatkan warga dari pandangan ekstrem tokoh besar China itu.

Dia dibenci kalangan warga China karena kebijakannya, termasuk “Revolusi Kebudayaan” yang dia canangkan dianggap sebagai penyebab bencana kelaparan pada akhir 1950-an. Dia juga dibenci, karena dianggap bertanggung jawab untuk pembersihan politik.

Namun, dia juga dihormati karena selama memimpin China dia dianggap sosok yang adil dan tidak korup. ”Banyak masalah sosial saat ini di China, semua disebabkan oleh penyimpangan dari semangat 'Mao Zedong Thought',” kata Sima Nan, seorang selebriti blogger dan penganut "neo-Maois".

“Tapi bertentangan dengan keinginan dan upaya orang-orang yang menjelek-jelekkan Mao, Mao kini semakin memiliki semacam hal terkait kedewaan,” lanjut Sima Nan.

Dalam beberapa tahun terakhir kuil bergaya Tao yang ditujukan untuk menghormati Mao telah bermunculan di seluruh negeri.

Sejak hari Jumat, seperti dikutip Financial Times puluhan ribu warga sipil China telah berbondong-bondong ke desa asal Mao, di China tengah. Mereka membungkukkan badan dan berdoa.

Sementara itu Alibaba, grup e-commerce, telah memancing amarah kelompok neo-Maois karena menjadwalkan "festival alkohol" pada hari Jumat untuk mempromosikan penjualan minuman keras online.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6038 seconds (0.1#10.140)