Berkostum Hitler di Depan Siswa Yahudi, Bocah Australia Diberi Hadiah
A
A
A
MELBOURNE - Seorang siswa di sebuah sekolah swasta di Australia mengenakan kostum pemimpin Nazi Adolf Hitler dalam acara “Book Week” di depan siswa-siswa Yahudi. Bocah itu bahkan diberi hadiah sebagai pemenang siswa berkostum terbaik.
Tak lama kemudian, pihak sekolah meminta maaf setelah menyadari kostum Hitler sensitif, terlebih acara itu dihadiri siswa-siswa Yahudi dari program pertukaran pelajar.
Kejadian itu berlangsung pada hari Rabu di St. Philip’s College di Alice Springs, Northern Territory, Melbourne. Semula, bocah yang identitasnya dilindungi itu meminta izin dari seorang guru untuk mengenakan kostum salah satu tokoh paling terkenal dalam sejarah untuk acara “Book Week”.
Tak disangka, kostum yang dia pilih adalah kostum Hitler dan tanpa disadari kostumnya dianggap yang terbaik sehingga diberi hadiah.
Kepala sekolah, Roger Herbert mengatakan kostum Hitler seharusnya tidak disetujui. Herbert meminta maaf kepada kedua siswa Yahudi dan pihak sekolahnya Bialik College di Melboune atas insiden tersebut.
Rezim Hitler di era Perang Dunia II disalahkan atas tuduhan melakukan Holocaust terhadap warga Yahudi. ”Kami memiliki mereka bersama-sama dan meminta maaf, dan mereka fantastis, benar-benar fantastis,” kata Herbert kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC), semalam (9/9/2016).
Herbert mengatakan guru yang memberikan izin untuk pemakaian kostum Hitler telah menyesal. Perasaan guru itu, kata Herbert, hancur mengingat anak kecil yang berkostum Hitler berusia tujuh hingga 12 tahun.
“Guru yang terlibat adalah anggota staf yang dihormati dan sangat menyesal untuk kesalahannya dalam memberikan penilaian (soal kostum Hitler), dan siswa memiliki minat dalam sejarah politik dan melakukan hal yang benar dengan mendapatkan izin untuk acara pamer kostum ‘Book Week’,” imbuh pihak sekolah dalam sebuah pernyataan.
Tak lama kemudian, pihak sekolah meminta maaf setelah menyadari kostum Hitler sensitif, terlebih acara itu dihadiri siswa-siswa Yahudi dari program pertukaran pelajar.
Kejadian itu berlangsung pada hari Rabu di St. Philip’s College di Alice Springs, Northern Territory, Melbourne. Semula, bocah yang identitasnya dilindungi itu meminta izin dari seorang guru untuk mengenakan kostum salah satu tokoh paling terkenal dalam sejarah untuk acara “Book Week”.
Tak disangka, kostum yang dia pilih adalah kostum Hitler dan tanpa disadari kostumnya dianggap yang terbaik sehingga diberi hadiah.
Kepala sekolah, Roger Herbert mengatakan kostum Hitler seharusnya tidak disetujui. Herbert meminta maaf kepada kedua siswa Yahudi dan pihak sekolahnya Bialik College di Melboune atas insiden tersebut.
Rezim Hitler di era Perang Dunia II disalahkan atas tuduhan melakukan Holocaust terhadap warga Yahudi. ”Kami memiliki mereka bersama-sama dan meminta maaf, dan mereka fantastis, benar-benar fantastis,” kata Herbert kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC), semalam (9/9/2016).
Herbert mengatakan guru yang memberikan izin untuk pemakaian kostum Hitler telah menyesal. Perasaan guru itu, kata Herbert, hancur mengingat anak kecil yang berkostum Hitler berusia tujuh hingga 12 tahun.
“Guru yang terlibat adalah anggota staf yang dihormati dan sangat menyesal untuk kesalahannya dalam memberikan penilaian (soal kostum Hitler), dan siswa memiliki minat dalam sejarah politik dan melakukan hal yang benar dengan mendapatkan izin untuk acara pamer kostum ‘Book Week’,” imbuh pihak sekolah dalam sebuah pernyataan.
(mas)