Jepang Serukan Dunia Internasional Perketat Sanksi untuk Korut
A
A
A
Jepang mendesak dunia internasional untuk memperketat sanksi ekonomi terhadap Korea Utara (Korut). Desakan itu disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Abe menuturkan, dengan pengetatan sanksi itu akan membuat Korut semakin terisolasi. Dengan semakin semakin terisolasinya Korut, Abe berharap negara tetangga Korea Selatan (Korsel) itu akan bersikap lebih ramah, dan tidak lagi melakukan tindakan yang mampu meningkatkan tensi, seperti melakukan uji coba rudal.
"Kita perlu membuat mereka (Korut) mengerti bahwa Korut akan lebih terisolasi dari masyarakat internasional, jika terus melakukan uji coba nuklir dan peluncuran rudal balistik," kata Abe di sela-sela KTT ASEAN yang berlangsung di Laos, seperti dilansir Reuters pada Kamis (8/9).
Seperti diketahui, pekan lalu Korut melakukan uji coba rudal balisitik keempat sejak awal tahun. Tiga rudal ditembakan Korut ke arah perairan, dan ini adalah kali kedua Korut menembakan rudal mereka ke perairan Jepang.
Peluncuran rudal ini juga dilakukan kurang dari dua minggu dari uji tembak rudal balistik dari sebuah kapal selam di kota pantai timur dari Sinpo. Lokasi diketahui merupakan pangkalan kapal selam Korut berada.
Menanggapi uji coba itu, dalam sebuah pernyataan, para anggota Dewan Keamanan (DK) PBB menegaskan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan di Asia Timur Laut pada umumnya. DK PBB juga menyatakan komitmen mereka untuk solusi damai, diplomatik dan politik.
Namun, Korut menolak pernyataan pers yang dikeluarkan oleh DK PBB tersebut. "Ini adalah tindakan yang melanggar martabat Korut, hak untuk eksistensi, kedaulatan dan hak untuk membela diri," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut dalam menanggapi pertanyaan dari pers, menurut pemberitaan kantor berita KCNA.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut menekankan, Korut akan terus meningkatkan kekuatan nuklirnya secara bertahap tahun ini, seiring uji coba bom hidrogen yang dilakukan pada bulan Januari lalu.
Abe menuturkan, dengan pengetatan sanksi itu akan membuat Korut semakin terisolasi. Dengan semakin semakin terisolasinya Korut, Abe berharap negara tetangga Korea Selatan (Korsel) itu akan bersikap lebih ramah, dan tidak lagi melakukan tindakan yang mampu meningkatkan tensi, seperti melakukan uji coba rudal.
"Kita perlu membuat mereka (Korut) mengerti bahwa Korut akan lebih terisolasi dari masyarakat internasional, jika terus melakukan uji coba nuklir dan peluncuran rudal balistik," kata Abe di sela-sela KTT ASEAN yang berlangsung di Laos, seperti dilansir Reuters pada Kamis (8/9).
Seperti diketahui, pekan lalu Korut melakukan uji coba rudal balisitik keempat sejak awal tahun. Tiga rudal ditembakan Korut ke arah perairan, dan ini adalah kali kedua Korut menembakan rudal mereka ke perairan Jepang.
Peluncuran rudal ini juga dilakukan kurang dari dua minggu dari uji tembak rudal balistik dari sebuah kapal selam di kota pantai timur dari Sinpo. Lokasi diketahui merupakan pangkalan kapal selam Korut berada.
Menanggapi uji coba itu, dalam sebuah pernyataan, para anggota Dewan Keamanan (DK) PBB menegaskan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan di Asia Timur Laut pada umumnya. DK PBB juga menyatakan komitmen mereka untuk solusi damai, diplomatik dan politik.
Namun, Korut menolak pernyataan pers yang dikeluarkan oleh DK PBB tersebut. "Ini adalah tindakan yang melanggar martabat Korut, hak untuk eksistensi, kedaulatan dan hak untuk membela diri," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut dalam menanggapi pertanyaan dari pers, menurut pemberitaan kantor berita KCNA.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut menekankan, Korut akan terus meningkatkan kekuatan nuklirnya secara bertahap tahun ini, seiring uji coba bom hidrogen yang dilakukan pada bulan Januari lalu.
(esn)