Pendukung Trump Buka Kantor Kampanye di Tepi Barat
A
A
A
YERUSALEM - Warga Israel yang mendukung calon presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuka kantor kampanye di Tepi Barat yang diduduki. Mereka berharap bisa mendapatkan suara dari ekspatriat AS yang tidak bisa hadir secara langsung saat pemilu nanti.
Menurut kelompok non profit Republik di luar negeri yang membuka kantor di pemukiman Yahudi Karnei Shomron, ada sekitar 300 ribu warga AS di Israel. Diperkirakan sebanyak 80 ribu dari mereka tinggal di Tepi Barat, meskipun tidak jelas berapa banyak pemilih yang memenuhi syarat seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (6/9/2016).
Menurur Co Chairman Marc Zell, inisiatif untuk membuka kantor di Tepi Barat tidak memiliki hubungan resmi dengan tim kampanye Trump atau Komite Nasional Partai Republik (RNC). Mereka membuka kantor di Tepi Barat, dan beberapa orang lain di seluruh Israel, dengan dana sendiri.
"Namun kita dalam koordinasi yang erat dengan tim kampanye Trump dan RNC sejauh itu layak," terang Zell. Zell mengatakan kantor di Tepi Barat akan digunakan sebagai titik lompat logistik untuk menjangkau kegiatan.
Sebuah jajak pendapat dari warga Yahudi Israel yang dilakukan pada bulan Mei, 40 persen dari responden mendukung calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinon dan 31 persen mendukung Trump. Namun jajak pendapat itu tidak menyebutkan apakah para responden mempunyai hak pilih dalam pemilu AS atau tidak.
Trump menuduh pemerintahan Presiden Barack Obama tidak sepenuh hati mendukung Israel. Dia juga menolak perjanjian nuklir dengan Iran tahun lalu dan menyerukan larangan sementara umat Muslim untuk masuk AS. Pemilihan presiden AS berlangsung pada 8 November.
Menurut kelompok non profit Republik di luar negeri yang membuka kantor di pemukiman Yahudi Karnei Shomron, ada sekitar 300 ribu warga AS di Israel. Diperkirakan sebanyak 80 ribu dari mereka tinggal di Tepi Barat, meskipun tidak jelas berapa banyak pemilih yang memenuhi syarat seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (6/9/2016).
Menurur Co Chairman Marc Zell, inisiatif untuk membuka kantor di Tepi Barat tidak memiliki hubungan resmi dengan tim kampanye Trump atau Komite Nasional Partai Republik (RNC). Mereka membuka kantor di Tepi Barat, dan beberapa orang lain di seluruh Israel, dengan dana sendiri.
"Namun kita dalam koordinasi yang erat dengan tim kampanye Trump dan RNC sejauh itu layak," terang Zell. Zell mengatakan kantor di Tepi Barat akan digunakan sebagai titik lompat logistik untuk menjangkau kegiatan.
Sebuah jajak pendapat dari warga Yahudi Israel yang dilakukan pada bulan Mei, 40 persen dari responden mendukung calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinon dan 31 persen mendukung Trump. Namun jajak pendapat itu tidak menyebutkan apakah para responden mempunyai hak pilih dalam pemilu AS atau tidak.
Trump menuduh pemerintahan Presiden Barack Obama tidak sepenuh hati mendukung Israel. Dia juga menolak perjanjian nuklir dengan Iran tahun lalu dan menyerukan larangan sementara umat Muslim untuk masuk AS. Pemilihan presiden AS berlangsung pada 8 November.
(ian)