Tegang, Pesawat Tempur AS Kuntit Jet Su-24 Suriah
A
A
A
WASHINGTON - Pesawat tempur F-22 Amerika Serikat (AS) terungkap menguntit pesawat jet tempur Su-24 Suriah di wilayah udara Suriah utara pada pekan lalu. Pilot AS mengklaim menguntit jet tempur Suriah dalam jarak 2 ribu kaki (600 meter) di wilayah udara Hasakah tanpa diketahui pilot tempur Suriah.
Ketegangan itu terjadi setelah pesawat jet Suriah menjatuhkan bom di dekat tim penasihat militer AS di basis pasukan Kurdi di Hasakah, Suriah utara.
”Saya mengikutinya sekitar tiga loop,” kata salah satu pilot tempur Angkatan Udara AS berusia 38 tahun kepada USA Today, yang dilansir semalam (27/8/2016).”Dia (pilot Suriah) tampaknya tidak menyadari bahwa saya ada di sana.”
Pengeboman oleh pesawat tempur rezim Suriah di dekat tim penasihat militer AS itu telah membuat Pentagon mengeluarkan peringatan keras terhadap Damaskus. Pentagon akan mengambil tindakan tegas demi melindungi tim penasihatnya.
Sejak ada peringatan keras dari Pentagon, pesawat tempur Suriah belum menjatuhkan bom lagi di wilayah yang sama. Dua pilot AS mengungkap ketegangan itu dengan minta nama mereka dirahasiakan dengan alasan keamanan.
”Perilaku (Suriah) berhenti,” kata Brigadir Jenderal Charles Corcoran, Komandan 380th Air Expeditionary Wing, yang melakukan serangan udara di Irak dan Suriah dari sebuah lokasi yang dirahasiakan. ”Kami membuat titik kami,” lanjut dia.
Dia menegaskan bahwa koalisi internasional anti-ISIS yang dipimpin AS tidak berperang dengan Pemerintah Suriah atau pun Rusia. Pentagon sepakat bertukar informasi dengan Rusia untuk menghindari kesalahan di wilayah udara Suriah.
Mamun, kedua negara tetap menolak untuk bekerjasama dalam mengakhiri krisis Suriah.
”Kami membuat penjelasan pada orang-orang kami dari tingkat tertinggi; Kami tidak berperang dengan Rusia atau Suriah,” kata Corcoran. "Kita di sini bukan untuk menembak jatuh pesawat Rusia atau Suriah."
Ketegangan itu terjadi setelah pesawat jet Suriah menjatuhkan bom di dekat tim penasihat militer AS di basis pasukan Kurdi di Hasakah, Suriah utara.
”Saya mengikutinya sekitar tiga loop,” kata salah satu pilot tempur Angkatan Udara AS berusia 38 tahun kepada USA Today, yang dilansir semalam (27/8/2016).”Dia (pilot Suriah) tampaknya tidak menyadari bahwa saya ada di sana.”
Pengeboman oleh pesawat tempur rezim Suriah di dekat tim penasihat militer AS itu telah membuat Pentagon mengeluarkan peringatan keras terhadap Damaskus. Pentagon akan mengambil tindakan tegas demi melindungi tim penasihatnya.
Sejak ada peringatan keras dari Pentagon, pesawat tempur Suriah belum menjatuhkan bom lagi di wilayah yang sama. Dua pilot AS mengungkap ketegangan itu dengan minta nama mereka dirahasiakan dengan alasan keamanan.
”Perilaku (Suriah) berhenti,” kata Brigadir Jenderal Charles Corcoran, Komandan 380th Air Expeditionary Wing, yang melakukan serangan udara di Irak dan Suriah dari sebuah lokasi yang dirahasiakan. ”Kami membuat titik kami,” lanjut dia.
Dia menegaskan bahwa koalisi internasional anti-ISIS yang dipimpin AS tidak berperang dengan Pemerintah Suriah atau pun Rusia. Pentagon sepakat bertukar informasi dengan Rusia untuk menghindari kesalahan di wilayah udara Suriah.
Mamun, kedua negara tetap menolak untuk bekerjasama dalam mengakhiri krisis Suriah.
”Kami membuat penjelasan pada orang-orang kami dari tingkat tertinggi; Kami tidak berperang dengan Rusia atau Suriah,” kata Corcoran. "Kita di sini bukan untuk menembak jatuh pesawat Rusia atau Suriah."
(mas)