Demo Besar di Kampus Texas, Ribuan Dildo Dibagikan
A
A
A
AUSTIN - Demo besar-besaran terjadi di University of Texas, Amerika Serikat (AS) di hari pertama masuk kuliah pada Rabu waktu setempat. Dalam demo besar ini, para mahasiswa, dosen, staf kampus dan almuni ikut membagi-bagikan ribuan dildo atau mainan seks.
Protes besar dari gerekan “Cocks Not Glocks: Campus (DILDO) Carry” ini dimaksudkan untuk menyoroti absurditas fakta dari undang-undang baru di negara bagian Texas. UU itu membolehkan mahasiswa membawa senjata mematikan ke dalam kelas, tetapi membawa mainan seks diperketat.
”Negara bagian Texas telah memutuskan bahwa itu sama sekali tidak menjengkelkan untuk memungkinkan membawa senjata mematikan tersembunyi di dalam kelas, namun memiliki aturan ketat tentang ekspresi kebebasan seksual,” tulis komunitas Cocks Not Glocks di halaman Facebook-nya, seperti dikutip Sputniknews, Kamis (25/8/2016).
Menjelang protes besar-besaran di kampus, penyelenggara demo tersebut membagikan lebih dari 4.000 dildo yang disediakan oleh sponsor lokal, toko-toko alat seks, artis, dan perusahaan film dewasa. Lebih dari 10.000 orang telah melakukan reservasi untuk bergabung dalam demo ini.
Tiga profesor di kampus tersebut telah meminta pengadilan untuk melarang penerapan UU baru yang membolehkan membawa senjata mematikan di dalam kelas. Namun, hakim pengadilan tidak menyetujui permintaan tersebut.
Banyak aktivis telah bersumpah untuk terus beraksi sampai UU itu dicabut.
Protes besar dari gerekan “Cocks Not Glocks: Campus (DILDO) Carry” ini dimaksudkan untuk menyoroti absurditas fakta dari undang-undang baru di negara bagian Texas. UU itu membolehkan mahasiswa membawa senjata mematikan ke dalam kelas, tetapi membawa mainan seks diperketat.
”Negara bagian Texas telah memutuskan bahwa itu sama sekali tidak menjengkelkan untuk memungkinkan membawa senjata mematikan tersembunyi di dalam kelas, namun memiliki aturan ketat tentang ekspresi kebebasan seksual,” tulis komunitas Cocks Not Glocks di halaman Facebook-nya, seperti dikutip Sputniknews, Kamis (25/8/2016).
Menjelang protes besar-besaran di kampus, penyelenggara demo tersebut membagikan lebih dari 4.000 dildo yang disediakan oleh sponsor lokal, toko-toko alat seks, artis, dan perusahaan film dewasa. Lebih dari 10.000 orang telah melakukan reservasi untuk bergabung dalam demo ini.
Tiga profesor di kampus tersebut telah meminta pengadilan untuk melarang penerapan UU baru yang membolehkan membawa senjata mematikan di dalam kelas. Namun, hakim pengadilan tidak menyetujui permintaan tersebut.
Banyak aktivis telah bersumpah untuk terus beraksi sampai UU itu dicabut.
(mas)