Paranoid Diperkosa Lagi oleh ISIS, Gadis Yazidi Bakar Diri
A
A
A
BERLIN - Seorang gadis Yazidi membakar dirinya sendiri karena paranoid dengan merasa para militan ISIS yang pernah memperkosanya datang lagi untuk melakukan hal serupa.
Aksi bakar diri itu terjadi di kamp pengungsi di Irak utara tahun lalu, tak lama setelah dia melarikan diri dari penyanderaan ISIS. Saat itu, dia berusia 17 tahun.
Gadis yang diidentifikasi dengan nama pendek Yasmin nekat menyiramkan bensin ke tubuhnya dan menyulut api, setelah merasa mendengar suara dari para militan kelompok Islamic State (ISIS) yang ingin memperkosanya lagi.
Aksi bakar diri itu telah merusak rambut dan wajahnya. Bahkan bagian hidung, bibir dan telinga ada yang terkelupas.
Yasmin ditemukan dokter Jerman; Jan Ilhan Kizilhan, di sebuah kamp pengungsi di Irak utara pada tahun lalu. Yasmin kini tinggal di sebuah rumah di Jerman untuk pemulihan diri, terutama dari trauma.
Yasmin yang saat ini berusia 18 tahun masih menjalani perawatan fisik dan psikologis. Penyanderaan ISIS telah membuat perempuan Yazidi itu putus asa.
Yasmin adalah salah satu sekitar 1.100 perempuan Irak, terutama dari minoritas Yazidi, yang telah melarikan diri penyanderaan ISIS. Sebagian dari mereka menjalani perawatan psikologis di Jerman.
”Suara mereka ada di telinga saya,” kata Yasmin. ”Saya bisa mendengar suara mereka, saya sangat takut. Saya tidak tahan lagi. Dan ini adalah apa yang terjadi pada saya,” lanjut Yasmin, seperti dikutip metro.co.uk, Kamis (25/8/2016).
Yasmin kini memakai pakaian longgar untuk melindungi kulitnya yang sensitif. Dia juga dibantu mesin untuk membantunya bernapas setelah hidungnya rusak.
Menurut Kizilhan, Yasmin akan menjalani lima hingga 15 operasi. Yasmin berharap bisa muncul di depan umum tanpa ada orang yang menatapnya dan menangis saat melihat kondisinya.
”Saya ingin menjadi melalui operasi dan sehat lagi. Keluarga saya di sini dan saya ingin memulai hidup baru,” ujar Yasmin.
Aksi bakar diri itu terjadi di kamp pengungsi di Irak utara tahun lalu, tak lama setelah dia melarikan diri dari penyanderaan ISIS. Saat itu, dia berusia 17 tahun.
Gadis yang diidentifikasi dengan nama pendek Yasmin nekat menyiramkan bensin ke tubuhnya dan menyulut api, setelah merasa mendengar suara dari para militan kelompok Islamic State (ISIS) yang ingin memperkosanya lagi.
Aksi bakar diri itu telah merusak rambut dan wajahnya. Bahkan bagian hidung, bibir dan telinga ada yang terkelupas.
Yasmin ditemukan dokter Jerman; Jan Ilhan Kizilhan, di sebuah kamp pengungsi di Irak utara pada tahun lalu. Yasmin kini tinggal di sebuah rumah di Jerman untuk pemulihan diri, terutama dari trauma.
Yasmin yang saat ini berusia 18 tahun masih menjalani perawatan fisik dan psikologis. Penyanderaan ISIS telah membuat perempuan Yazidi itu putus asa.
Yasmin adalah salah satu sekitar 1.100 perempuan Irak, terutama dari minoritas Yazidi, yang telah melarikan diri penyanderaan ISIS. Sebagian dari mereka menjalani perawatan psikologis di Jerman.
”Suara mereka ada di telinga saya,” kata Yasmin. ”Saya bisa mendengar suara mereka, saya sangat takut. Saya tidak tahan lagi. Dan ini adalah apa yang terjadi pada saya,” lanjut Yasmin, seperti dikutip metro.co.uk, Kamis (25/8/2016).
Yasmin kini memakai pakaian longgar untuk melindungi kulitnya yang sensitif. Dia juga dibantu mesin untuk membantunya bernapas setelah hidungnya rusak.
Menurut Kizilhan, Yasmin akan menjalani lima hingga 15 operasi. Yasmin berharap bisa muncul di depan umum tanpa ada orang yang menatapnya dan menangis saat melihat kondisinya.
”Saya ingin menjadi melalui operasi dan sehat lagi. Keluarga saya di sini dan saya ingin memulai hidup baru,” ujar Yasmin.
(mas)