Ankara Berharap Operasi Darat di Suriah Berlangsung Singkat
A
A
A
ANKARA - Menteri Dalam Negeri Turki, Efkan Ala menuturkan, pihaknya berharap operasi darat untuk memberangus ISIS di Suriah berlangsung secara singkat. Menurut media setempat, operasi itu diprediksi akan berlangsung selama dua pekan.
"Turki mengharapkan untuk cepat menghilangkan ancaman dari ISIS, setelah meluncurkan operasi dengan pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk menyapu militan dari kota Jarablus yang berada di perbatasan Suriah dan Turki," ucap Efkan, seperti dilansir Reuters pada Rabu (23/8).
Efkan juga mengatakan, Turki telah mengevakuasi warga dari Karkamis dan enam desa lainnya yang berada di dekat perbatasan Turki dan Suriah. Hal ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan setelah operasi yang melibatkan jet, artileri, dan pasukan khusus dimulai pada Rabu pagi.
Dia menambahkan, operasi yang dilakukan di Suriah tidak hanya berfokus pada ISIS, melainkan juga kepada seluruh kelompok teroris yang ada. Hal ini, lanjut Efkan, dikarenakan ancaman bukan hanya ditimbulkan ISIS, tapi juga dari kelompok seperti al-Nusra atau juga Kurdi.
"Turki tidak akan membiarkan kelompok militan mengancam negara, dan ancaman yang datang tidak hanya dari ISIS, tapi juga dari organisasi teroris lainnya," sambung Efkan.
Namun, nampaknya operasi yang akan dilancarakan Turki tersebut tidak akan berjalan mulus. Pasalnya, Kurdi di Suriah telah menyatakan mereka akan menghadang pasukan Turki di Suriah, dan akan membuat mereka bernasib sama dengan ISIS. Kurdi berhasil mengalahkan ISIS dan mengusir kelompok itu dari sebagian besar wilayah di utara Suriah.
"Turki mengharapkan untuk cepat menghilangkan ancaman dari ISIS, setelah meluncurkan operasi dengan pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk menyapu militan dari kota Jarablus yang berada di perbatasan Suriah dan Turki," ucap Efkan, seperti dilansir Reuters pada Rabu (23/8).
Efkan juga mengatakan, Turki telah mengevakuasi warga dari Karkamis dan enam desa lainnya yang berada di dekat perbatasan Turki dan Suriah. Hal ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan setelah operasi yang melibatkan jet, artileri, dan pasukan khusus dimulai pada Rabu pagi.
Dia menambahkan, operasi yang dilakukan di Suriah tidak hanya berfokus pada ISIS, melainkan juga kepada seluruh kelompok teroris yang ada. Hal ini, lanjut Efkan, dikarenakan ancaman bukan hanya ditimbulkan ISIS, tapi juga dari kelompok seperti al-Nusra atau juga Kurdi.
"Turki tidak akan membiarkan kelompok militan mengancam negara, dan ancaman yang datang tidak hanya dari ISIS, tapi juga dari organisasi teroris lainnya," sambung Efkan.
Namun, nampaknya operasi yang akan dilancarakan Turki tersebut tidak akan berjalan mulus. Pasalnya, Kurdi di Suriah telah menyatakan mereka akan menghadang pasukan Turki di Suriah, dan akan membuat mereka bernasib sama dengan ISIS. Kurdi berhasil mengalahkan ISIS dan mengusir kelompok itu dari sebagian besar wilayah di utara Suriah.
(esn)