Jet Saudi Bombardir Ribuan Massa Pro-Houthi

Minggu, 21 Agustus 2016 - 14:23 WIB
Jet Saudi Bombardir...
Jet Saudi Bombardir Ribuan Massa Pro-Houthi
A A A
SANAA - Arab Saudi dilaporkan melancarkan serangan terhadap ribuan masa pro-Houthi yang tengah melakukan aksi damai di ibukota Yaman, Sanaa. Belum diketahui berapa korban yang jatuh akibat serangan itu.

Menurut keterangan salah seorang demonstran bernama Hisham al-Omeisy, jet-jet Saudi tiba-tiba muncul dan langsung melancarkan serangan terhadap massa yang tengah berkumpul di pusat kota Sanaa. Tak ayal, kerumunan massa pun langsung terpecah, dan mulai mencari perlindungan.

"Tiba-tiba, mereka (jet Saudi) mulai melakukan pemboman dan kerumunan mulai berlarian. Saya pada dasarnya berlari keluar dari daerah tersebut," katanya dalam keterangannya kepada BBC, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (21/8).

"Orang-orang mulai berteriak. Namun, karena hampir semua orang memegang senjata saat itu, mereka mulai menembakan senjata AK-47 dan senapan mesin mereka ke langit," sambungnya.

Seorang saksi mata lainnya mengatakan, ia melihat sejumlah orang terluka dan tewas akibat serangan itu. Tapi, dia tidak bisa memastikan berapa banyak korban, baik luka ataupun tewas akibat serangan terbaru yang dilancarakan Saudi tersebut.

Sejauh ini, pemerimtah Saudi belum memberikan pernyataan apapun mengenai serangan terbaru yang dilancarkan ke Yaman.

Melakukan serangan, baik udara ataupun darat untuk mengganggu protes damai dan menargetkan warga sipil adalah tindakan melawan hukum internasional dan juga hukum kemanusiaan internasional.

Serangan ini terjadi satu hari setelah Amerika Serikat (AS) menarik mundur penasehat militer mereka untuk Saudi. Dari 45 penasehat pembantu yang dikirim pada tahun lalu, AS hanya menyisakan 5 orang untuk tetap menjadi bagian dari Joint Combined Planning Cell.

Sumber-sumber di AS membantah jika langkah ini diambil karena meningkatnya kecaman dari kelompok hak asasi manusia atas jumlah korban warga sipil yang disebabkan serangan udara koalisi Arab. Namun, Pentagon mengaku khawatir dengan konflik di Yaman yang membawa bahwa kelaparan dan kerugian lebih dari USD14 miliar akibat kerusakan infrastruktur dan kerugian ekonomi.




(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0323 seconds (0.1#10.140)