Iran Tangkap Warga Berkewarganegaraan Ganda Terkait Intelijen Inggris
A
A
A
TEHERAN - Otoritas Iran pada Selasa (16/8/2016) mengumumkan penangkapan seorang warga dengan status berkewarganegaraan ganda atas tuduhan terkait dengan dinas intelijen Inggris. Penangkapan terjadi pekan lalu.
”Tertuduh bekerja di sektor ekonomi yang berkaitan dengan Iran,” kata Jaksa Penuntut Umum Iran, Abbas Jafari Dolatabadi, seperti dikutip kantor berita IRNA.
Dolatabadi tidak mengidentifikasi warga yang ditangkap dan tidak pula mengindentifikasi kebangsaan kedua dari warga tersebut.
Jaksa mengatakan penangkapan itu merupakan bagian dari tindakan keras terhadap apa yang para pejabat telah gambarkan sebagai ”infiltrasi Barat”.
Pembukaan hubungan Iran dengan Barat dimulai setelah Iran mencapai kesepakatan nuklir dengan enam negara kekuatan dunia—Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Jerman, Prancis dan China—pada tahun lalu. Langkah itu telah menuai reaksi negatif dari kubu garis keras Iran.
Sejak mencapai kesepakatan nuklir, Garda Revolusi Iran telah menangkap sedikitnya enam warga berkewarganegaraan ganda setelah mereka pulang ke Iran. Angka ini merupakan yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir yang diakui secara resmi oleh Pemerintah Iran.
Pemerintah Iran tidak mengakui kewarganegaraan ganda. Sebelumnya, dalam percakapan telepon pekan lalu, Perdana Menteri Inggris Theresa May menyuarakan keprihatinannya pada Presiden Iran Hassan Rouhani atas penahanan beberapa warga bekewarganegaraan Inggris-Iran.
”Tertuduh bekerja di sektor ekonomi yang berkaitan dengan Iran,” kata Jaksa Penuntut Umum Iran, Abbas Jafari Dolatabadi, seperti dikutip kantor berita IRNA.
Dolatabadi tidak mengidentifikasi warga yang ditangkap dan tidak pula mengindentifikasi kebangsaan kedua dari warga tersebut.
Jaksa mengatakan penangkapan itu merupakan bagian dari tindakan keras terhadap apa yang para pejabat telah gambarkan sebagai ”infiltrasi Barat”.
Pembukaan hubungan Iran dengan Barat dimulai setelah Iran mencapai kesepakatan nuklir dengan enam negara kekuatan dunia—Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Jerman, Prancis dan China—pada tahun lalu. Langkah itu telah menuai reaksi negatif dari kubu garis keras Iran.
Sejak mencapai kesepakatan nuklir, Garda Revolusi Iran telah menangkap sedikitnya enam warga berkewarganegaraan ganda setelah mereka pulang ke Iran. Angka ini merupakan yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir yang diakui secara resmi oleh Pemerintah Iran.
Pemerintah Iran tidak mengakui kewarganegaraan ganda. Sebelumnya, dalam percakapan telepon pekan lalu, Perdana Menteri Inggris Theresa May menyuarakan keprihatinannya pada Presiden Iran Hassan Rouhani atas penahanan beberapa warga bekewarganegaraan Inggris-Iran.
(mas)