Boko Haram Pamer Puluhan Gadis yang Diculik 2 Tahun Lalu
A
A
A
BAUCHI - Kelompok militan Nigeria Boko Haram telah merilis video yang menunjukkan puluhan gadis sekolah yang mereka culik dua tahun silam. Boko Haram mengklaim beberapa dari ratusan gadis yang mereka culik telah tewas akibat serangan udara.
Pada bulan April 2014, Boko Haram menculik lebih dari 270 gadis dari asram sekolah di Chibok, timur laut Nigeria. Aksi penculikan massal itu bagian dari tujuh tahun pemberontakan untuk mendirikan sebuah “negara Islam” di wilayah utara Nigeria yang telah menewaskan sekitar 15 ribu orang dan menelantarkan lebih dari dua juta orang.
Puluhan gadis berhasil melarikan diri penyanderaan Boko Haram, namun masih ada lebih dari 200 gadis yang dinyatakan hilang.
Dalam video yang dipublikasikan di media sosial pada hari Minggu, seroang militan bersenjata dan mengenakan penutup muka berdiri di dekat puluhan gadis.
”Kami ingin mengirim pesan ini pertama pada orang tua dari gadis-gadis ini agar mereka tahu bahwa gadis-gadis ini masih dengan kami, dan kedua mereka harus memberitahu Pemerintah Federal Nigeria, untuk dengan segera melepaskan saudara-saudara kami di penjara,” kata militan Boko Haram dalam video tersebut, seperti dikutip Reuters, Senin (15/8/2016).
”Beberapa gadis, sekitar empat puluh dari mereka dengan izin Tuhan telah menikah, beberapa dari mereka telah meninggal sebagai akibat dari pengeboman oleh orang-orang ‘kafir’,” lanjut militan itu.
Seorang gadis berjilbab dalam video itu tampak memegang bayi. Para orang tua gadis menuduh Boko Haram telah menikahi beberapa gadis atas kehendak mereka secara sepihak.
Pada akhir video tampak jenazah tak dikenal tergeletak di tanah. ”Jet militer telah menewaskan beberapa gadis," kata salah satu gadis, yang diidentifikasi oleh ayahnya, Yakubu Kabu, sebagai putrinya yang bernama Dorkas.
”Ketika saya mendengar suaranya, saya menyadari dia adalah putri saya,” ujarnya kepada wartawan di Abuja. ”Kami memohon pemerintah untuk membantu. Anak-anak menderita. Beberapa dari mereka bisa sangat sakit.”
Menteri Informasi Nigeria, Lai Mohammed, mengatakan dalam sebuah pernyataan pemerintah berada di atas situasi untuk membebaskan para gadis dari penyanderaan Boko Haram.
Juru bicara militer Nigeria, Rabe Abubakar, membantah klaim bahwa angkatan udara Nigeria menyerang gadis-gadis yang diculik. ”Kami tetap mempelajari video klip untuk memeriksa jika korban meninggal karena penyebab lain bukan (dari) dari serangan udara,” katanya.
Pada bulan April 2014, Boko Haram menculik lebih dari 270 gadis dari asram sekolah di Chibok, timur laut Nigeria. Aksi penculikan massal itu bagian dari tujuh tahun pemberontakan untuk mendirikan sebuah “negara Islam” di wilayah utara Nigeria yang telah menewaskan sekitar 15 ribu orang dan menelantarkan lebih dari dua juta orang.
Puluhan gadis berhasil melarikan diri penyanderaan Boko Haram, namun masih ada lebih dari 200 gadis yang dinyatakan hilang.
Dalam video yang dipublikasikan di media sosial pada hari Minggu, seroang militan bersenjata dan mengenakan penutup muka berdiri di dekat puluhan gadis.
”Kami ingin mengirim pesan ini pertama pada orang tua dari gadis-gadis ini agar mereka tahu bahwa gadis-gadis ini masih dengan kami, dan kedua mereka harus memberitahu Pemerintah Federal Nigeria, untuk dengan segera melepaskan saudara-saudara kami di penjara,” kata militan Boko Haram dalam video tersebut, seperti dikutip Reuters, Senin (15/8/2016).
”Beberapa gadis, sekitar empat puluh dari mereka dengan izin Tuhan telah menikah, beberapa dari mereka telah meninggal sebagai akibat dari pengeboman oleh orang-orang ‘kafir’,” lanjut militan itu.
Seorang gadis berjilbab dalam video itu tampak memegang bayi. Para orang tua gadis menuduh Boko Haram telah menikahi beberapa gadis atas kehendak mereka secara sepihak.
Pada akhir video tampak jenazah tak dikenal tergeletak di tanah. ”Jet militer telah menewaskan beberapa gadis," kata salah satu gadis, yang diidentifikasi oleh ayahnya, Yakubu Kabu, sebagai putrinya yang bernama Dorkas.
”Ketika saya mendengar suaranya, saya menyadari dia adalah putri saya,” ujarnya kepada wartawan di Abuja. ”Kami memohon pemerintah untuk membantu. Anak-anak menderita. Beberapa dari mereka bisa sangat sakit.”
Menteri Informasi Nigeria, Lai Mohammed, mengatakan dalam sebuah pernyataan pemerintah berada di atas situasi untuk membebaskan para gadis dari penyanderaan Boko Haram.
Juru bicara militer Nigeria, Rabe Abubakar, membantah klaim bahwa angkatan udara Nigeria menyerang gadis-gadis yang diculik. ”Kami tetap mempelajari video klip untuk memeriksa jika korban meninggal karena penyebab lain bukan (dari) dari serangan udara,” katanya.
(mas)