Disudutkan Jelang Pilpres AS, Donald Trump Serang Media
A
A
A
NEW YORK - Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, menyerang media yang dia anggap telah menyudutkannya selama kampanye menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) AS. Trump mengatakan, saat ini dia tidak melawan Hillary Clinton tapi sedang melawan media tak jujur.
Miliarder itu berhenti kampanye di Fairfield, Connecticut pada 13 Agustus 2016 sebelum beralih ke Twitter untuk “memberi kuliah” kepada wartawan tentang kebebasan pers.
Selama kampanye akhir pekan, Trump mengatakan kepada para pendukungnya bahwa dia untuk saat ini tidak melawan rivalnya, calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.
”Saya tidak pergi (melawan) Hillary si tidak jujur,” katanya kepada pendukungnya seperti dikutip The Guardian. ”Saya sedang menjalankan (serangan) terhadap media tak jujur,” katanya lagi yang dilansir Senin (15/8/2016).
Trump marah dengan artikel New York Times yang menyudutkannya dengan mengutip sumber anonim. Dalam artikel itu, Trump ditulis; “suasana hatinya sering cemberut dan tidak menentu”. Gerak-gerik Trump, menurut laporan itu, tampak dua bulan setelah manajer kampanyenya Corey Lewandowski dipecat.
“(Sebagai) upaya untuk menyelamatkan Trump dari dirinya sendiri telah jelas gagal,” tulis New York Times, mengacu pada pemecatan Lewandowski.
Di Twitter, Trump membuat serangan tajam terhadap pengunaan kata “gagal” oleh New York Times. ”Gagal, @nytimes berbicara tentang sumber-sumber anonim dan pertemuan yang tidak pernah terjadi, laporan mereka adalah fiksi. Media yang melindungi Hillary..!,” tulis Trump via akun Twitternya, @realDonaldTrump.
Dia juga membantah klaim media itu bahwa dia telah setuju untuk mengubah strategi kampanyenya. Selama ini gaya berkampanye Donald Trump cenderung keras terhadap lawan-lawannya, terutama Hillary. Terakhir, Trump menduduh Hillary dan presiden Barack Obama sebagai pendiri ISIS.
Media lain yang jadi serangan Donald Trump adalah The Washington Post, Politico dan Buzzfeed.
”Jika media menjijikkan dan korup, meletakkan makna palsu ke dalam kata-kata yang saya katakan, saya akan mengalahkan Hillary sebesar 20 persen,” lanjut tweet Trump.
“Hillary Clinton si tak jujur dilindungi oleh media. Dia bukan orang yang berbakat atau politisi. Media tidak jujur menolak untuk mengekspos!,” imbuh tweet Donald Trump.
Miliarder itu berhenti kampanye di Fairfield, Connecticut pada 13 Agustus 2016 sebelum beralih ke Twitter untuk “memberi kuliah” kepada wartawan tentang kebebasan pers.
Selama kampanye akhir pekan, Trump mengatakan kepada para pendukungnya bahwa dia untuk saat ini tidak melawan rivalnya, calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.
”Saya tidak pergi (melawan) Hillary si tidak jujur,” katanya kepada pendukungnya seperti dikutip The Guardian. ”Saya sedang menjalankan (serangan) terhadap media tak jujur,” katanya lagi yang dilansir Senin (15/8/2016).
Trump marah dengan artikel New York Times yang menyudutkannya dengan mengutip sumber anonim. Dalam artikel itu, Trump ditulis; “suasana hatinya sering cemberut dan tidak menentu”. Gerak-gerik Trump, menurut laporan itu, tampak dua bulan setelah manajer kampanyenya Corey Lewandowski dipecat.
“(Sebagai) upaya untuk menyelamatkan Trump dari dirinya sendiri telah jelas gagal,” tulis New York Times, mengacu pada pemecatan Lewandowski.
Di Twitter, Trump membuat serangan tajam terhadap pengunaan kata “gagal” oleh New York Times. ”Gagal, @nytimes berbicara tentang sumber-sumber anonim dan pertemuan yang tidak pernah terjadi, laporan mereka adalah fiksi. Media yang melindungi Hillary..!,” tulis Trump via akun Twitternya, @realDonaldTrump.
Dia juga membantah klaim media itu bahwa dia telah setuju untuk mengubah strategi kampanyenya. Selama ini gaya berkampanye Donald Trump cenderung keras terhadap lawan-lawannya, terutama Hillary. Terakhir, Trump menduduh Hillary dan presiden Barack Obama sebagai pendiri ISIS.
Media lain yang jadi serangan Donald Trump adalah The Washington Post, Politico dan Buzzfeed.
”Jika media menjijikkan dan korup, meletakkan makna palsu ke dalam kata-kata yang saya katakan, saya akan mengalahkan Hillary sebesar 20 persen,” lanjut tweet Trump.
“Hillary Clinton si tak jujur dilindungi oleh media. Dia bukan orang yang berbakat atau politisi. Media tidak jujur menolak untuk mengekspos!,” imbuh tweet Donald Trump.
(mas)