Enam Pesawat Tu-22M3 Rusia Bombardir Pos Komando ISIS
A
A
A
MOSKOW - Enam pesawat pengebom jarak jauh Tu-22M3 Rusia membombardir pos komando dan fasilitas lain kelompok ISIS di sebelah timur dan barat laut Palmyra, Suriah, pada hari Senin (8/8/2016). Serangan udara terbaru Rusia di Suriah ini disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia.
”Pada tanggal 8 Agustus, 2016, enam (pesawat) pengebom jarak jauh Tu-22M3 yang lepas landas di Rusia menjalankan serangan amunisi berdaya ledak tinggi yang terkonsentrasi pada target kelompok teroris Daesh (ISIS) di daerah timur dan barat laut dari Palmyra, dekat pemukiman As Sukhnah dan Arak,” bunyi pernyataan kementerian itu, seperti dikutip Sputniknews.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, sebuah pos komando dan sebuah kamp militan di dekat As Sukhnah telah hancur.
ISIS juga mengalami kerugian, karena serangan juga ditargetkan pada militan, depot senjata, kendaraan lapis baja dan kendaraan segala medan dengan senjata yang dipasang.
Usai menjalankan misi pengeboman enam pesawat Tu-22 M3 berhasil mendarat dengan selamat.
Rusia telah melakukan kampanye kontrateroris di Suriah sejak 30 September 2015, atas permintaan Presiden Bashar al-Assad.
Pada tanggal 14 Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Pertahanan Rusia untuk menarik sebagian besar kontingen militer Rusia dari Suriah.
Meski demikian, operasi militer Rusia di wilayah Suriah terus berlanjut hingga kini untuk menolong sekutu Moskow, rezim Suriah, yang sempat kewalahan menghadapi pemberontak dan kelompok teror.
”Pada tanggal 8 Agustus, 2016, enam (pesawat) pengebom jarak jauh Tu-22M3 yang lepas landas di Rusia menjalankan serangan amunisi berdaya ledak tinggi yang terkonsentrasi pada target kelompok teroris Daesh (ISIS) di daerah timur dan barat laut dari Palmyra, dekat pemukiman As Sukhnah dan Arak,” bunyi pernyataan kementerian itu, seperti dikutip Sputniknews.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, sebuah pos komando dan sebuah kamp militan di dekat As Sukhnah telah hancur.
ISIS juga mengalami kerugian, karena serangan juga ditargetkan pada militan, depot senjata, kendaraan lapis baja dan kendaraan segala medan dengan senjata yang dipasang.
Usai menjalankan misi pengeboman enam pesawat Tu-22 M3 berhasil mendarat dengan selamat.
Rusia telah melakukan kampanye kontrateroris di Suriah sejak 30 September 2015, atas permintaan Presiden Bashar al-Assad.
Pada tanggal 14 Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Pertahanan Rusia untuk menarik sebagian besar kontingen militer Rusia dari Suriah.
Meski demikian, operasi militer Rusia di wilayah Suriah terus berlanjut hingga kini untuk menolong sekutu Moskow, rezim Suriah, yang sempat kewalahan menghadapi pemberontak dan kelompok teror.
(mas)