Penyerang Polisi Belgia dengan Parang Warga Aljazair

Senin, 08 Agustus 2016 - 03:32 WIB
Penyerang Polisi Belgia dengan Parang Warga Aljazair
Penyerang Polisi Belgia dengan Parang Warga Aljazair
A A A
BRUSSELS - Para pejabat Belgia mengatakan bahwa pria yang menyerang dua polisi wanita dengan parang adalah warga keturunan Aljazair. Pelaku sebelumnya juga mempunyai sejumlah catat kriminal namun tidak diketahui mempunyai hubungan dengan kelompok teroris.

Mengikuti prosedur yang berlaku, pihak jaksa Belgia tidak menyebutkan nama penyerang namun hanya memberikan inisial dari pelaku yaitu KB. Pelaku telah tinggal di Belgia sejak 2012 dan memiiki sejumlah pelanggaran ringan seperti dikutip dari BBC, Senin (8/8/2016).

Seperti diberitakan sebelumnya, dua polisi wanita Belgia terluka setelah setelah diserang dengan parang oleh seorang pria. Serangan itu terjadi tepat di depan kantor polisi di Charleroi. Pria itu dilaporkan berteriak "Allahu Akbar" saat melakukan aksinya.

Baca juga:
Dua Polisi Belgia Terkapar Diserang dengan Parang


Seorang juru bicara polisi mengatakan penyerang menarik parang keluar dari tas olahraga saat ia mendekati pos penjaga di luar kantor polisi. Akibat serangan itu, salah satu polwan dirawat karena luka wajah serius, sementara yang lain hanya mengalami luka ringan. Pelaku sendiri meninggal setelah ditembak petugas yang berada di lokasi kejadian.

Baca juga:
Penyerang 2 Polisi Belgia dengan Parang Dilaporkan Tewas


Seperti serangan yang baru-baru ini terjadi di Perancis dan Jerman, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kelompok ekstrimis ini menyebut pelaku sebagai salah satu prajuritnya. Serangan itu, kata ISIS, sebagai aksi balasan atas serangan pasukan koalisi terhadap khalifah.

Baca juga:
ISIS Klaim Serangan Parang Terhadap Polisi Belgia


Belgia sendiri dalam kondisi siaga sejak serangan bom pada bandara Brussels dan kereta bawah tanah pada bulan Maret lalu yang menewaskan 32 orang. Sementara Charleroi diketahui menjadi markas teroris yang terlibat dalam serangan itu, dan dalam serangan di Paris pada November 2015.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6790 seconds (0.1#10.140)