Pemberontak Suriah Berhasil Terobos Pengepungan Aleppo
A
A
A
DAMASKUS - Pemberontak Suriah dikabarkan berhasil menerobos ke daerah kelompok oposisi yang terkepung di Aleppo timur dalam sebuah serangan ke kompleks utama militer pemerintah. Serangan tersebut dimaksudkan untuk mengakhiri pengepungan yang sudah berlangsung selama sebulan.
Kelompok monitor dan pemberontak mengatakan bahwa mereka berhasil menerobos kepungan pasukan pemerintah. Seperti yang diungkapkan oleh kelompok Jabhat Fatah al-Sham dalam rilisnya.
"Para pejuang dari luar kota bertemu dengan saudara mereka sesama pejuang dari dalam kota, bekerjasama untuk membangun kontrol atas sisa-sisa posisi untuk memecahkan pengepungan," begitu bunyi pernyataan kelompok itu seperti dikutip dari Reuters, Minggu (7/8/2016).
Namun, pernyataan ini dibantah oleh media pro pemerintah dan mengatakan pasukan pemerintah berhasil mendapatkan kembali wilayah yang baru-baru ini diambil oleh pemerintah.
"Kami telah mendapatkan laporan tapi situasinya masih cair dan kami tidak akan memberikan perkembangan terbaru dari medan perang," kata pejabat Departemen Luar Negeri Suriah.
Sedangkan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia berbasis di Inggris, yang memonitor perang, mengatakan pertempuran intens dan serangan udara masih terjadi. Ini menunjukkan tidak ada koridor yang benar-benar aman diantara dua wilayah yang dikuasai pemberontak.
Kelompok monitor dan pemberontak mengatakan bahwa mereka berhasil menerobos kepungan pasukan pemerintah. Seperti yang diungkapkan oleh kelompok Jabhat Fatah al-Sham dalam rilisnya.
"Para pejuang dari luar kota bertemu dengan saudara mereka sesama pejuang dari dalam kota, bekerjasama untuk membangun kontrol atas sisa-sisa posisi untuk memecahkan pengepungan," begitu bunyi pernyataan kelompok itu seperti dikutip dari Reuters, Minggu (7/8/2016).
Namun, pernyataan ini dibantah oleh media pro pemerintah dan mengatakan pasukan pemerintah berhasil mendapatkan kembali wilayah yang baru-baru ini diambil oleh pemerintah.
"Kami telah mendapatkan laporan tapi situasinya masih cair dan kami tidak akan memberikan perkembangan terbaru dari medan perang," kata pejabat Departemen Luar Negeri Suriah.
Sedangkan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia berbasis di Inggris, yang memonitor perang, mengatakan pertempuran intens dan serangan udara masih terjadi. Ini menunjukkan tidak ada koridor yang benar-benar aman diantara dua wilayah yang dikuasai pemberontak.
(ian)