MH370 Diterbangkan ke Dalam Air, Dugaan Pilot Nakal Menguat

Senin, 01 Agustus 2016 - 15:25 WIB
MH370 Diterbangkan ke...
MH370 Diterbangkan ke Dalam Air, Dugaan Pilot Nakal Menguat
A A A
SYDNEY - Penyelidik kecelakaan dari Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB), Peter Foley, setuju bahwa penyebab tragedi pesawat Malaysia Airlines MH370 diduga oleh ulah nakal pilot. Komentar Foley mendukung analisa ahli kecelakaan udara, Larry Vance, yang menyebut pesawat MH370 sengaja diterbangkan ke dalam air di Samudra Hindia.

Vance dalam program “60 Minutes” di Channel Nine pada hari Minggu mengatakan bahwa bagian sayap dari pesawat MH370 yang ditemukan telah menunjukkan bukti bahwa penerbangan MH370 diperpanjang setelah mendarat.

Vance menduga ulah pilot nakal di balik tragedi MH370. ”Seseorang menerbangkan pesawat ke dalam air,” katanya.

Pesawat MH370 dengan 239 orang di dalamnya, diduga tidak di bawah kendali manusia ketika jatuh. Pesawat itu hilang misterius saat perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014.

Vance percaya bagian kecil dari sayap pesawat—yang disebut flaperon—yang ditemukan setahun lalu di lepas pantai Madagaskar, menunjukkan ”bukti pasti” bahwa penerbangan pesawat MH370 diperpanjang setelah mendarat. Hal itu bisa terjadi ketika pesawat diaktifkan oleh seseorang yang nakal.

Menurutnya, kegagalan untuk menemukan puing-puing yang mengambang di laut juga dapat dijelaskan oleh teori lamanya pesawat itu mendarat.

Vance mengatakan penemuan flaperon, yang menunjukkan kerusakan akibat kekuatan air laut, seharusnya mendorong para ahli untuk menyimpulkan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh pilot nakal.

”Semua orang harusnya kemudian menyimpulkan dalam pendapat saya, bahwa ini adalah peristiwa rekayasa manusia, tidak ada penjelasan lain,” ucapnya, seperti dikutip Guardian, Senin (1/8/2016).

Peter Foley setuju bahwa kondisi seperti itu terjadi jika pesawat dalam “situasi dikerahkan”. Flaperon pesawat MH370 ada di tangan peneliti Prancis, dan peneliti Malaysia tidak mampu untuk mengambil kepemilikan itu, satu tahun setelah penemuannya.

”Saya pikir itu menjadi (sikap) frustrasi untuk penyelidikan,” kata Foley.

Foley mengakui bahwa jika pesawat itu dipiloti sampai akhir, itu bisa mendarat di luar area pencarian saat ini. ”Ada kemungkinan ada seseorang di dalam kendali kontrol sampai dan kita aktif mencari bukti untuk mendukung itu,” katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1186 seconds (0.1#10.140)