Dampak Kudeta, Kemhan Turki Kendalikan Seluruh Unit Militer
A
A
A
ANKARA - Pemerintah Turki telah memutuskan untuk memindahkan kendali semua unit militer ke tangan Kementerian Pertahanan. Ini merupakan dampak terbaru dari upaya kudeta gagal yang melanda Turki beberapa pekan lalu.
Berdasarkan keputusan Presiden Turki Tayyip Erdogan, Kepala Staf Umum militer tidak lagi bertanggung jawab atas semua unit militer. Tanggung jawab itu dipindahkan ke tangan Kementerian Pertahanan, di bawah pimpinan Menteri Pertahanan Fikri Isik.
"Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Laut Turki tidak lagi di bawah komando Staf Umum, karena mereka telah dipindahkan di bawah Kementerian Pertahanan setelah upaya kudeta," bunyi keputusan Erdogan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (31/7).
Dalam keputusannya, Erdogan juga menuturkan bahwa Presiden dan Perdana Menteri diberi kewenangan untuk menerima informasi dari militer jika perlu dan memberi perintah kepada otoritas militer. Perintah itu wajib dipenuhi tanpa persetujuan lebih lanjut.
Erdogan memang dikabarkan tengah berusaha mengendalikan, bukan hanya militer Turki, tapi juga badan intelijen negara itu. Pemimpin Turki itu mengatakan dalam waktu dekat akan segera mengajukan perubahan konstitusi terkait hal ini kepada Parlemen.
Berdasarkan keputusan Presiden Turki Tayyip Erdogan, Kepala Staf Umum militer tidak lagi bertanggung jawab atas semua unit militer. Tanggung jawab itu dipindahkan ke tangan Kementerian Pertahanan, di bawah pimpinan Menteri Pertahanan Fikri Isik.
"Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Laut Turki tidak lagi di bawah komando Staf Umum, karena mereka telah dipindahkan di bawah Kementerian Pertahanan setelah upaya kudeta," bunyi keputusan Erdogan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (31/7).
Dalam keputusannya, Erdogan juga menuturkan bahwa Presiden dan Perdana Menteri diberi kewenangan untuk menerima informasi dari militer jika perlu dan memberi perintah kepada otoritas militer. Perintah itu wajib dipenuhi tanpa persetujuan lebih lanjut.
Erdogan memang dikabarkan tengah berusaha mengendalikan, bukan hanya militer Turki, tapi juga badan intelijen negara itu. Pemimpin Turki itu mengatakan dalam waktu dekat akan segera mengajukan perubahan konstitusi terkait hal ini kepada Parlemen.
(esn)