Gejolak Anti-Amerika, Warga China Serukan Hancurkan iPhone

Kamis, 21 Juli 2016 - 13:12 WIB
Gejolak Anti-Amerika,...
Gejolak Anti-Amerika, Warga China Serukan Hancurkan iPhone
A A A
BEIJING - Gejolak anti-Amerika Serikat (AS) mewabah di kalangan warga China seiring dengan memanasnya krisis sengketa Laut China Selatan. Setelah muncul gerakan boikot restoran cepat saji KFC, warga China menyerukan penghancuran iPhone, ponsel pintar buatan produsen AS; Apple.

Seruan penghancuran iPhone sebagai protes terhadap AS itu bermunculan di media sosial China. Sejumlah video dan foto yang beredar di media sosial China menunjukkan orang-orang mengenakan syal dan membentangkan spanduk berisi slogan patriotik “penghancuran iPhone” untuk memprotes AS.

Warga China marah pada AS karena dianggap mendorong Filipina untuk menentang klaim Beijing atas kawasan Laut China Selatan. Gejolak anti-AS muncul beberapa hari terakhir setelah Pengadilan Tetap Arbitrase di Den Haag memenangkan gugatan Filipina atas sengketa kawasan Laut China Selatan dengan China.

Namun, gerakan protes anti-AS dari warga China dengan menargetkan produk-produk Amerika itu dikritik media Pemerintah China sebagai cara tidak tepat. ”Ini bukan cara yang tepat untuk mengekspresikan patriotisme,” tulis kantor berita Pemerintah China, Xinhua, hari Rabu (20/7/2016).

People Daily, media corong Partai Komunis—partai berkuasa di China—mendesak publik untuk tenang. Media ini meminta gerakan patriotisme dilakukan secara rasional.

”Masyarakat China, optimistis dan positif seperti mereka, sangat patriotik dan nasionalistik, terutama orang-orang yang lebih muda,” kata James Roy dari perusahaan riset China Market Research Group, kepada Associated Press.


“KFC dan Apple hanya terkait erat dengan AS, dan Anda melihat orang-orang memilih simbol terdekat mereka untuk berdemonstrasi menentang,” lanjut Roy.

Di China, KFC merupakan rantai restoran terbesar dengan lebih dari 5.000 outlet. Sedangkan Apple telah menghadapi serangkaian rintangan hukum tahun ini di China.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7847 seconds (0.1#10.140)