Heboh Foto Pro-Erdogan Penggal Tentara Turki saat Kudeta
A
A
A
ANKARA - Publik Turki dihebohkan dengan beredarnya foto tentara yang dipenggal oleh massa pro-Presiden Tayyip Erdogan yang diklaim terjadi saat upaya kudeta berlangsung. Namun, foto horor itu diduga palsu.
Foto seorang tentara Turki yang tewas dieksekusi di jalanan itu jadi pemberitaan media-media Inggris. Foto tersebut salah satunya diunggah oleh pengguna akun @BabakTaghvaee.
Sindonews.com menelusuri akun penyebar foto horor itu. Dari biografi pemilik akun tersebut diketahui bahwa pemiliknya seorang penulis buku, sejarawan di bidang militer, jurnalis dan seorang fotografer. Tidak ada nomor telepon pemilik yang bisa dihubungi untuk mengkonfirmasi keaslian foto yang diunggah oleh pemilik akun yang terdaftar sejak Oktober 2015 dengan jumlah follower 1.396.
Pengguna akun itu mengklaim pemenggalan oleh massa pro-Erdogan terhadap tentara Turki yang terlibat kudeta terjadi di salah satu jembatan yang melintasi sungai Bosphorus di Istanbul.
Kendati demikian, sejumlah pengguna di Twitter menduga foto-foto itu palsu dan kemungkinan merupakan gambar dari insiden tahun 2006.
Perdana Menteri Turki Benali Yildirim ribuan orang yang terlibat upaya kudeta telah ditahan. Dia menggambarkan upaya kudeta pada Jumat malam lalu sebagai “tanda hitam di demokrasi Turki”. ”Para pelaku akan menerima hukuman yang layak,” kata Yildirim, seperti dikutip Independent, semalam (16/7/2016).
Upaya kudeta di Turki telah menewaskan 265 orang dan lebih dari 2 ribu orang lainnya terluka. Rezim Presiden Tayyip Erdogan telah merespons upaya kudeta itu dengan menindak dengan memenjarakan 2.745 hakim oposisi dan menangkap lebih dari 2.800 tentara yang dituduh bersimpati terhadap kudeta.
Presiden Erdogan menuduh musuh politiknya, Fethullah Gulen yang berada di Amerika Serikat (AS) sebagai dalang dari kudeta gagal tersebut. Namun, Gulen membantah dan menuduh balik Erdogan sebagai perekayasa kudeta gagal tersebut.
Erdogan telah meminta Presiden Barack Obama untuk menangkap dan memulangkan Gulen ke Turki. ”Negara ini banyak menderita di tangan gerakan Gulen,” kata Erdogan.
”Saya menyerukan kepada Amerika Serikat dan Presiden Barack Obama (untuk) menangkap Fethullah Gulen atau memulangkannya ke Turki,” imbuh Erdogan. ”Jika kita adalah mitra strategis atau mitra model, lakukan apa yang diperlukan,” lanjut seruan Erdogan.
Foto seorang tentara Turki yang tewas dieksekusi di jalanan itu jadi pemberitaan media-media Inggris. Foto tersebut salah satunya diunggah oleh pengguna akun @BabakTaghvaee.
Sindonews.com menelusuri akun penyebar foto horor itu. Dari biografi pemilik akun tersebut diketahui bahwa pemiliknya seorang penulis buku, sejarawan di bidang militer, jurnalis dan seorang fotografer. Tidak ada nomor telepon pemilik yang bisa dihubungi untuk mengkonfirmasi keaslian foto yang diunggah oleh pemilik akun yang terdaftar sejak Oktober 2015 dengan jumlah follower 1.396.
Pengguna akun itu mengklaim pemenggalan oleh massa pro-Erdogan terhadap tentara Turki yang terlibat kudeta terjadi di salah satu jembatan yang melintasi sungai Bosphorus di Istanbul.
Kendati demikian, sejumlah pengguna di Twitter menduga foto-foto itu palsu dan kemungkinan merupakan gambar dari insiden tahun 2006.
Perdana Menteri Turki Benali Yildirim ribuan orang yang terlibat upaya kudeta telah ditahan. Dia menggambarkan upaya kudeta pada Jumat malam lalu sebagai “tanda hitam di demokrasi Turki”. ”Para pelaku akan menerima hukuman yang layak,” kata Yildirim, seperti dikutip Independent, semalam (16/7/2016).
Upaya kudeta di Turki telah menewaskan 265 orang dan lebih dari 2 ribu orang lainnya terluka. Rezim Presiden Tayyip Erdogan telah merespons upaya kudeta itu dengan menindak dengan memenjarakan 2.745 hakim oposisi dan menangkap lebih dari 2.800 tentara yang dituduh bersimpati terhadap kudeta.
Presiden Erdogan menuduh musuh politiknya, Fethullah Gulen yang berada di Amerika Serikat (AS) sebagai dalang dari kudeta gagal tersebut. Namun, Gulen membantah dan menuduh balik Erdogan sebagai perekayasa kudeta gagal tersebut.
Erdogan telah meminta Presiden Barack Obama untuk menangkap dan memulangkan Gulen ke Turki. ”Negara ini banyak menderita di tangan gerakan Gulen,” kata Erdogan.
”Saya menyerukan kepada Amerika Serikat dan Presiden Barack Obama (untuk) menangkap Fethullah Gulen atau memulangkannya ke Turki,” imbuh Erdogan. ”Jika kita adalah mitra strategis atau mitra model, lakukan apa yang diperlukan,” lanjut seruan Erdogan.
(mas)