Teror di Prancis, dari Penyerbuan Charlie Hebdo hingga Tragedi Nice

Jum'at, 15 Juli 2016 - 18:41 WIB
Teror di Prancis, dari...
Teror di Prancis, dari Penyerbuan Charlie Hebdo hingga Tragedi Nice
A A A
PARIS - Aksi teroris kembali terjadi di Prancis. Kali ini teror terjadi di kota Nice yang menewaskan 80 orang lebih. Serangan teroris ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Prancis. Sejak tahun 2015, terhitung sudah 12 kali aksi teror atau serangan teroris mengguncang Prancis. Dari jumlah itu, 5 diantaranya cukup menyita perhatian publik. Berikut 5 daftar aksi teror tersebut.

- 07-09 Januari 2015: Dua orang bersenjata senapan Kalashnikov menyerang kantor majalah satir Charlie Hebdo. Serangan tersebut menewaskan 12 orang, termasuk 8 kartunis. Esok harinya, seorang polisi tewas dan seorang pria bersenjata menyandera pengunjung yang ada di supermarket milik Yahudi. Empat orang tewas dalam penyerangan di supermarket itu. Penyerang Charlie Hebdo dan penyandera supermarket tewas dalam baku tembak, namun belum diketahui apakah keduanya telah bersumpah setia kepada Al-Qaeda atau ISIS.

- 21 Agustus 2015 : penumpang Amerika, Inggris dan Perancis mencegah pertumpahan darah di kereta berkecepatan tinggi Thalys dari Amsterdam ke Paris. Mereka berhasil melumpuhkan seorang pria yang menembaki penumpang. Penyerang menggunakan senapan serbu Kalashnikov, pistol otomatis, dan pisau cutter. Pelaku diidentifikasi sebagai Ayoub El Khazzani, warga Maroko yang disebut intelijen memiliki jaringan ke kelompok Islam radikal.

- 13 November 2015 : Sembilan orang - sebagian besar dari mereka telah berjuang bersama ekstrimis ISIS di Suriah - meledakan bom di dekat stadion Stade de France. Mereka juga menyerang bar dan restoran di Paris dan tempat konser Bataclan. Aksi tersebut menewaskan 130 orang dan melukai 350 orang lainnya. Selang sehari kemudian, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

- 13 Juni 2016 : Polisi petugas Jean-Baptiste Salvaing, 42, dan temannya, Jessica Schneider, 36, tewas di rumah mereka di Magnanville, barat Paris, oleh Larosssi Abballa, 25. Salvaing ditikam sampai mati, sementara Schneider tewas di depan anak-anak mereka. Abballa dibunuh oleh tim SWAT polisi, tetapi sudah mengklaim pembunuhan di media sosial dalam nama grup Negara Islam.

- 14 Juli 2016: Sebuah truk barel dua kilometer (1,3 mil) melalui kerumunan di Nice berlapis palm Promenade des Anglais setelah kembang api Bastille Day, menewaskan sedikitnya 77 orang dan melukai puluhan lainnya. Sopir ditembak mati oleh pasukan keamanan.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab, namun Jaksa mengatakan penyelidikan akan ditangani oleh penyidik
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1211 seconds (0.1#10.140)