Vietnam Sambut Baik Putusan Pengadilan Arbitrase Soal LCS
Vietnam Sambut Baik Putusan Pengadilan Arbitrase Soal LCS
A
A
A
HANOI - Pemerintah Vietnam menyambut baik putusan Pengadilan Arbitrase Internasional terkait dengan sengketa teritorial di Laut China Selatan. Hanoi juga menyebut sangat mendukung upaya penyelesaian sengeketa di wilayah itu melalui jalur damai.
"Vietnam menyambut putusan akhir pengadilan arbitrase," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Hai Binh, dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Selasa (12/7).
"Vietnam sangat mendukung resolusi sengketa di Laut China Selatan dengan cara damai, termasuk proses diplomatik dan hukum dan mendesak semua pihak untuk menahan diri dari penggunaan atau ancaman dengan menggunakan kekuatan," sambungnya.
Binh menambahkan, pihaknya akan mengeluarkan komentar yang lebih rinci tentang isi putusan di lain waktu dan menegaskan kembali klaim Vietnam kedaulatan atas pulau Paracel dan Spratly, dan yurisdiksinya atas Zona Ekonomi Eksklusif.
Seperti diketahui, Vietnam adalah salah satu negara ASEAN yang turut mengklaim wilayah Laut China Selatan. Selain Vietnam, Malaysia, Singapura, Brunei Darusalam, dan tentu saja Filipina negara ASEAN lain yang turut mengklaim memiliki hak atas wilayah itu.
"Vietnam menyambut putusan akhir pengadilan arbitrase," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Hai Binh, dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Selasa (12/7).
"Vietnam sangat mendukung resolusi sengketa di Laut China Selatan dengan cara damai, termasuk proses diplomatik dan hukum dan mendesak semua pihak untuk menahan diri dari penggunaan atau ancaman dengan menggunakan kekuatan," sambungnya.
Binh menambahkan, pihaknya akan mengeluarkan komentar yang lebih rinci tentang isi putusan di lain waktu dan menegaskan kembali klaim Vietnam kedaulatan atas pulau Paracel dan Spratly, dan yurisdiksinya atas Zona Ekonomi Eksklusif.
Seperti diketahui, Vietnam adalah salah satu negara ASEAN yang turut mengklaim wilayah Laut China Selatan. Selain Vietnam, Malaysia, Singapura, Brunei Darusalam, dan tentu saja Filipina negara ASEAN lain yang turut mengklaim memiliki hak atas wilayah itu.
(esn)
Explore More