Polisi Malaysia Cek Klaim ISIS Soal Serangan Granat
A
A
A
KUALA LUMPUR - Polisi Malaysia tetap meragukan keterlibatan militan ISIS dalam serangan granat di sebuah pub yang melukai delapan orang. Meski begitu pihak kepolisian Malaysia akan memeriksa kredibilitas klaim ISIS yang diposting di Facebook.
Baca juga: Serangan Granat Lukai 8 Orang di Malaysia
Penyidik sebelumnya telah mengesampingkan aksi terorisme dalam motif serangan granat di sebuah bar Movida di Puchong, Kuala Lumpur. Mereka mengedepankan motif persaingan usaha atau dendam pribadi. Namun, belakangan pihak kepolisian memasukan aksi terorisme setelah akun Facebook Muhammad Wanndy Mohamed Jedi mengaku serangan tersebut dilakukan oleh dua pengikut ISIS.
Terkait hal itu, kepala unit polisi anti terorisme Malaysia Ayob Khan Mydin Pitchay menolak untuk mengomentari apakah profil Facebook tersebut adalah sumber kredibel. "Kami melihat semua motif mungkin, termasuk konflik bisnis, balas dendam, keterlibatan geng dan akhirnya terorisme," katanya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (29/6/2016).
Pemilik bar, Roger Hew sendiri menduga bahwa beberapa pengunjung yang tengah merayakan ulang tahun pernikahan sebagai target serangan. Dalam sebuah postingan di Facebook, Hew mengatakan serangan itu karena "masalah pribadi" dan bahwa seorang saksi mata telah melihat dua pria melemparkan granat ke arah pasangan itu.
Dikutip dari laman Malaysia Kini, Muhammad Wanndy Mohamed Jedi alias Abu Hamzah al-Fateh menyatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh dua anggota ISIS dan merupakan aksi balasan karena tidak menghargai bulan suci Ramadhan. Ia pun mendesak umat Islam untuk tidak terlibat dalam kegiatan tidak bermoral agar terhindar menjadi sasaran.
Baca juga: Serangan Granat Lukai 8 Orang di Malaysia
Penyidik sebelumnya telah mengesampingkan aksi terorisme dalam motif serangan granat di sebuah bar Movida di Puchong, Kuala Lumpur. Mereka mengedepankan motif persaingan usaha atau dendam pribadi. Namun, belakangan pihak kepolisian memasukan aksi terorisme setelah akun Facebook Muhammad Wanndy Mohamed Jedi mengaku serangan tersebut dilakukan oleh dua pengikut ISIS.
Terkait hal itu, kepala unit polisi anti terorisme Malaysia Ayob Khan Mydin Pitchay menolak untuk mengomentari apakah profil Facebook tersebut adalah sumber kredibel. "Kami melihat semua motif mungkin, termasuk konflik bisnis, balas dendam, keterlibatan geng dan akhirnya terorisme," katanya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (29/6/2016).
Pemilik bar, Roger Hew sendiri menduga bahwa beberapa pengunjung yang tengah merayakan ulang tahun pernikahan sebagai target serangan. Dalam sebuah postingan di Facebook, Hew mengatakan serangan itu karena "masalah pribadi" dan bahwa seorang saksi mata telah melihat dua pria melemparkan granat ke arah pasangan itu.
Dikutip dari laman Malaysia Kini, Muhammad Wanndy Mohamed Jedi alias Abu Hamzah al-Fateh menyatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh dua anggota ISIS dan merupakan aksi balasan karena tidak menghargai bulan suci Ramadhan. Ia pun mendesak umat Islam untuk tidak terlibat dalam kegiatan tidak bermoral agar terhindar menjadi sasaran.
(ian)