Jet Tempur AS dan Rusia Nyaris Bentrok di Langit Suriah
A
A
A
DAMASKUS - Pesawat jet tempur Amerika Serikat (AS) F/A-18 nyaris “bentrok” dengan pesawat jet tempur Rusia Su-34s di wilayah udara Suriah di dekat perbatasan Yordania.
Pesawat F/A-18 tiba-tiba mendekati pesawat jet tempur Su-34s yang dituding membombardir pasukan pemberontak atau oposisi Suriah di sebuah garnisum di At-Tanf.
Ketika pesawat F/A-18 mendekat, jet tempur mengindar dar are pengeboman. Namun, ketika pesawat tempur AS itu berhenti untuk mengisi bahan bakar, jet tempur Su-34s mengebom lagi.
Pilot AS melalui saluran komunikasi khusus yang dibentuk untuk mencegah tabrakan di udara telah meminta pilot Rusia untuk mundur. Pesawat-pesawat tempur kedua negara itu berhadap-hadapan pada pekan lalu.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada The Los Angeles Times, dalam kondisi anonim. “Ini suatu tindakan mengerikan yang harus dijelaskan. Pemerintah Rusia juga tidak memiliki kontrol dari kekuatannya sendiri atau itu adalah tindakan yang disengaja, provokatif. Kami sedang mencari jawaban,” katanya.
Namun, militer Rusia pada hari Minggu menolak tuduhan bahwa mereka telah sengaja menargetkan pasukan oposisi Suriah yang didukung AS. Militer Rusia beralasan, AS telah gagal untuk memperingatkan tentang lokasi pasukan oposisi Suriah.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan wilayah yang ditargetkan dalam serangan itu lebih dari 300 kilometer (186 mil) dari lokasi sebelumnya yang ditunjuk oleh AS sebagai lokasi yang dikendalikan oleh pasukan oposisi Suriah.
Pentagon mengatakan bahwa mereka sudah mengadakan video conference dengan militer Rusia untuk membahas serangan udara Moskow di Suriah.
”Penyerangan terus-menerus Rusia di At-Tanf, bahkan setelah AS mencoba untuk memberitahu pasukan Rusia melalui saluran yang tepat,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Daily Mail semalam (20/6/2016).
Pernyataan Pentagon ini telah dijawab Konashenkov. Menurutnya, militer Rusia telah memperingatkan AS terlebih dahulu tentang serangan yang direncanakan, tapi Pentagon telah gagal untuk memberikan koordinat pasukan oposisi Suriah. ”Sehingga mustahil untuk mengambil langkah-langkah guna mengatur tindakan dari Angkatan Udara Rusia,” katanya.
Pesawat F/A-18 tiba-tiba mendekati pesawat jet tempur Su-34s yang dituding membombardir pasukan pemberontak atau oposisi Suriah di sebuah garnisum di At-Tanf.
Ketika pesawat F/A-18 mendekat, jet tempur mengindar dar are pengeboman. Namun, ketika pesawat tempur AS itu berhenti untuk mengisi bahan bakar, jet tempur Su-34s mengebom lagi.
Pilot AS melalui saluran komunikasi khusus yang dibentuk untuk mencegah tabrakan di udara telah meminta pilot Rusia untuk mundur. Pesawat-pesawat tempur kedua negara itu berhadap-hadapan pada pekan lalu.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada The Los Angeles Times, dalam kondisi anonim. “Ini suatu tindakan mengerikan yang harus dijelaskan. Pemerintah Rusia juga tidak memiliki kontrol dari kekuatannya sendiri atau itu adalah tindakan yang disengaja, provokatif. Kami sedang mencari jawaban,” katanya.
Namun, militer Rusia pada hari Minggu menolak tuduhan bahwa mereka telah sengaja menargetkan pasukan oposisi Suriah yang didukung AS. Militer Rusia beralasan, AS telah gagal untuk memperingatkan tentang lokasi pasukan oposisi Suriah.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan wilayah yang ditargetkan dalam serangan itu lebih dari 300 kilometer (186 mil) dari lokasi sebelumnya yang ditunjuk oleh AS sebagai lokasi yang dikendalikan oleh pasukan oposisi Suriah.
Pentagon mengatakan bahwa mereka sudah mengadakan video conference dengan militer Rusia untuk membahas serangan udara Moskow di Suriah.
”Penyerangan terus-menerus Rusia di At-Tanf, bahkan setelah AS mencoba untuk memberitahu pasukan Rusia melalui saluran yang tepat,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Daily Mail semalam (20/6/2016).
Pernyataan Pentagon ini telah dijawab Konashenkov. Menurutnya, militer Rusia telah memperingatkan AS terlebih dahulu tentang serangan yang direncanakan, tapi Pentagon telah gagal untuk memberikan koordinat pasukan oposisi Suriah. ”Sehingga mustahil untuk mengambil langkah-langkah guna mengatur tindakan dari Angkatan Udara Rusia,” katanya.
(mas)