KBRI Damaskus Buka Kursus Bahasa Indonesia bagi Warga Suriah
A
A
A
DAMASKUS - Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Damaskus, Suriah, telah membuka kursus bahasa Indonesia bagi warga Suriah. Kursus semacam ini sebelumnya sudah pernah digalakkan oleh KBRI Damaskus, tapi berhenti satu dekade lalu.
Menurut siaran pers dari KBRI Damaskus yang diterima Sindonews pada Senin (20/6), angkatan pertama kursus bahasa Indonesia ini terdiri dari 16 orang warga negara Suriah.
Pada sambutan saat membuka kursus itu, Duta Besar Indonesia untuk Suriah Djoko Harjanto menyatakan, di tengah himpitan konflik berkepanjangan yang melanda Suriah, KBRI Damaskus terus berupaya mempromosikan Indonesia, salah satunya melalui bahasa Indonesia.
Diharapkan melalui dibukanya kursus bahasa Indonesia di KBRI Damaskus dapat mempererat hubungan antara Indonesia-Suriah, terutama di bidang pendidikan, kebudayaan, penerangan dan pariwisata.
“Bahasa Indonesia tidak hanya digunakan lebih dari 250 juta manusia, tetapi juga dapat dimengerti oleh sejumlah negara tetangga, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand bagian Selatan, Timor Timur, bahkan sebagian Afrika Selatan," ujar Djoko dalam sambutannya.
KBRI dalam siaran persnya menuturkan, karena membludaknya peminat kursus, angkatan pertama dibagi dalam dua kelas, yaitu kelas pagi dan kelas sore. Kelas sore diikuti oleh WN Suriah yang bekerja sebagai staf di KBRI, sementara kelas pagi diikuti oleh orang Suriah dari luar KBRI, salah satunya adalah calon Kepala Perwakilan Suriah di Jakarta, Ziad Zahruddin.
Pada sambutannya Ziad menyampaikan rasa kagum pada Indonesia. Walaupun banyak suku bangsa dan bahasa daerah di Indonesia, tetapi masih dapat terus berada dalam satu persatuan, yaitu persatuan Indonesia atau “Unity in Diversity”.
“Saya berjanji akan berbicara dengan Dubes Djoko menggunakan bahasa Indonesia tidak lama lagi,” tutur Zahruddin.
Para peserta terdiri dari penerima beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) Kemristekdikti RI, penerima beasiswa Darmasiswa Kemdikbud RI, akan bekerja di Kedutaan Suriah di Jakarta, dan para staf Suriah di KBRI Damaskus. Pengajar kursus merupakan para staf KBRI Damaskus. Kursus berlangsung pada 19 Juni hingga 19 Juli 2016.
Selain itu, KBRI Damaskus mengatakan bahwa peserta kursus tidak dipungut biaya sepersenpun, alias gratis. Kelas bahasa Indonesia di KBRI Damaskus berlangsung tiga hari dalam sepekan, yakni pada Minggu, Selasa dan Kamis, dengan durasi dua jam untuk setiap kelasnya.
Menurut siaran pers dari KBRI Damaskus yang diterima Sindonews pada Senin (20/6), angkatan pertama kursus bahasa Indonesia ini terdiri dari 16 orang warga negara Suriah.
Pada sambutan saat membuka kursus itu, Duta Besar Indonesia untuk Suriah Djoko Harjanto menyatakan, di tengah himpitan konflik berkepanjangan yang melanda Suriah, KBRI Damaskus terus berupaya mempromosikan Indonesia, salah satunya melalui bahasa Indonesia.
Diharapkan melalui dibukanya kursus bahasa Indonesia di KBRI Damaskus dapat mempererat hubungan antara Indonesia-Suriah, terutama di bidang pendidikan, kebudayaan, penerangan dan pariwisata.
“Bahasa Indonesia tidak hanya digunakan lebih dari 250 juta manusia, tetapi juga dapat dimengerti oleh sejumlah negara tetangga, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand bagian Selatan, Timor Timur, bahkan sebagian Afrika Selatan," ujar Djoko dalam sambutannya.
KBRI dalam siaran persnya menuturkan, karena membludaknya peminat kursus, angkatan pertama dibagi dalam dua kelas, yaitu kelas pagi dan kelas sore. Kelas sore diikuti oleh WN Suriah yang bekerja sebagai staf di KBRI, sementara kelas pagi diikuti oleh orang Suriah dari luar KBRI, salah satunya adalah calon Kepala Perwakilan Suriah di Jakarta, Ziad Zahruddin.
Pada sambutannya Ziad menyampaikan rasa kagum pada Indonesia. Walaupun banyak suku bangsa dan bahasa daerah di Indonesia, tetapi masih dapat terus berada dalam satu persatuan, yaitu persatuan Indonesia atau “Unity in Diversity”.
“Saya berjanji akan berbicara dengan Dubes Djoko menggunakan bahasa Indonesia tidak lama lagi,” tutur Zahruddin.
Para peserta terdiri dari penerima beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) Kemristekdikti RI, penerima beasiswa Darmasiswa Kemdikbud RI, akan bekerja di Kedutaan Suriah di Jakarta, dan para staf Suriah di KBRI Damaskus. Pengajar kursus merupakan para staf KBRI Damaskus. Kursus berlangsung pada 19 Juni hingga 19 Juli 2016.
Selain itu, KBRI Damaskus mengatakan bahwa peserta kursus tidak dipungut biaya sepersenpun, alias gratis. Kelas bahasa Indonesia di KBRI Damaskus berlangsung tiga hari dalam sepekan, yakni pada Minggu, Selasa dan Kamis, dengan durasi dua jam untuk setiap kelasnya.
(aww)