Pasukan Libya Rebut Pelabuhan Utama Sirte
Sabtu, 11 Juni 2016 - 18:51 WIB

Pasukan Libya Rebut Pelabuhan Utama Sirte
A
A
A
TRIPOLI - Pasukan pro pemerintah Libya berhasil menguasai pelabuhan utama Sirte dari tangan ISIS dengan dibantu oleh dukungan Inggris dan Amerika Serikat (AS). Sementara sejumlah pemimpin ISIS telah melarikan diri ke padang pasir terbuka di selatan Sirte dan sebagian lagi masih bersembunyi di pusat kota.
Brigadir Jenderal Mohammed al-Ghasri menegaskan, bahwa ahli militer asing termasuk AS dan Inggris memberikan dukungan kepada pasukan Libya dalam memerangi gerilyawan ISIS.
"Para ahli Inggris dan AS membantu kami dengan logistik dan intelijen untuk menangani pelaku bom bunuh diri Daesh dan dengan perencanaan taktis dan strategis," katanya menggunakan istilah Arab untuk ISIS, seperti disitir dari Belfast Telegraph, Sabtu (11/6/2016).
Seorang pejabat media Libya, Ahmed Hadiya mengatakan, serangan untuk merebut kembali kota di Mediterania mendekati tahap akhir. Beberapa anggota ISIS telah terpojok dan mempersiapkan diri untuk pertempuran final.
Pertempuran memerangi ISIS di Libya dimulai sebulan lalu, yang dipimpin oleh kelompok milisi dari kota barat Misrata, sebelah barat Sirte, dan terus maju ke barat dan selatan. ISIS mengambil alih Sirte tahun lalu, memanfaatkan gejolak di Libya untuk mendapatkan pijakan di negara Afrika Utara.
Brigadir Jenderal Mohammed al-Ghasri menegaskan, bahwa ahli militer asing termasuk AS dan Inggris memberikan dukungan kepada pasukan Libya dalam memerangi gerilyawan ISIS.
"Para ahli Inggris dan AS membantu kami dengan logistik dan intelijen untuk menangani pelaku bom bunuh diri Daesh dan dengan perencanaan taktis dan strategis," katanya menggunakan istilah Arab untuk ISIS, seperti disitir dari Belfast Telegraph, Sabtu (11/6/2016).
Seorang pejabat media Libya, Ahmed Hadiya mengatakan, serangan untuk merebut kembali kota di Mediterania mendekati tahap akhir. Beberapa anggota ISIS telah terpojok dan mempersiapkan diri untuk pertempuran final.
Pertempuran memerangi ISIS di Libya dimulai sebulan lalu, yang dipimpin oleh kelompok milisi dari kota barat Misrata, sebelah barat Sirte, dan terus maju ke barat dan selatan. ISIS mengambil alih Sirte tahun lalu, memanfaatkan gejolak di Libya untuk mendapatkan pijakan di negara Afrika Utara.
(ian)