Kuil Budha di Thailand Diduga Pasok Daging Harimau untuk Turis
A
A
A
BANGKOK - Kuil Wat Pha Luang Ta Bua, sebuah kuil Budha di Thailand yang dikenal dengan nama “Tiger Temple” diduga memasok daging harimau ke restoran untuk disuguhkan pada para turis.
Dugaan itu diungkap para penyidik polisi yang menyelidiki kematian 40 anak harimau di dalam freezer di Tiger Temple. Penyidik percaya, sebuah rumah yang berjarak hanya 30 mil dari Tiger Temple menjadi rumah jagal harimau untuk diambil daging, kulit dan tulang satwa langka itu.
Rumah jagal tersebut dikelilingi oleh pagar tinggi di daerah terpencil. Petugas polisi dikabarkan pernah menggerebek rumah jagal harimau itu, di mana mereka menemukan talenan besar dan sejumlah pisau.
”Kami percaya itu digunakan oleh Tiger Temple untuk menahan harimau hidup sebelum menyembelih mereka untuk diambil kulit, daging dan tulang untuk diekspor ke luar negeri, atau dikirim ke restoran di Thailand yang melayani daging harimau untuk kelompok wisatawan,” kata Kolonel Polisi Montri Pancharoen , Wakil Komandan Divisi Penindakan Kejahatan Kepolisian Thailand, kepada Associated Press, pada Selasa (7/6/2016).
Pancharoen mengatakan dua orang di fasilitas itu telah ditahan oleh polisi atas tuduhan membunuh harimau. Sedangkan pemilik rumah jagal belum ditemukan.
Penemuan rumah jagal ini terjadi hanya seminggu setelah Departemen Taman Nasional, Margasatwa dan Konservasi Tanaman (DNP) menutup kuil Wat Pha Luang Ta Bua atau Tiger Temple di Provinsi Kanchanaburi, sebelah barat Bangkok, menyusul tuduhan terlibat perdagangan satwa liar secara ilegal.
Pihak berwenang juga percaya bahwa para biksu diam-diam ambil bagian dari operasi perdagangan ilegal, termasuk menjual bagian tubuh harimau yang berharga kepada pemasok obat China.
”The Tiger Temple hanya titik awal, atau pemasok," kata Pancharoen. "Kami memiliki informasi bahwa kuil harimau bukanlah satu-satunya tempat yang memasok harimau untuk penyelundup illegal,” katanya.
Dugaan itu diungkap para penyidik polisi yang menyelidiki kematian 40 anak harimau di dalam freezer di Tiger Temple. Penyidik percaya, sebuah rumah yang berjarak hanya 30 mil dari Tiger Temple menjadi rumah jagal harimau untuk diambil daging, kulit dan tulang satwa langka itu.
Rumah jagal tersebut dikelilingi oleh pagar tinggi di daerah terpencil. Petugas polisi dikabarkan pernah menggerebek rumah jagal harimau itu, di mana mereka menemukan talenan besar dan sejumlah pisau.
”Kami percaya itu digunakan oleh Tiger Temple untuk menahan harimau hidup sebelum menyembelih mereka untuk diambil kulit, daging dan tulang untuk diekspor ke luar negeri, atau dikirim ke restoran di Thailand yang melayani daging harimau untuk kelompok wisatawan,” kata Kolonel Polisi Montri Pancharoen , Wakil Komandan Divisi Penindakan Kejahatan Kepolisian Thailand, kepada Associated Press, pada Selasa (7/6/2016).
Pancharoen mengatakan dua orang di fasilitas itu telah ditahan oleh polisi atas tuduhan membunuh harimau. Sedangkan pemilik rumah jagal belum ditemukan.
Penemuan rumah jagal ini terjadi hanya seminggu setelah Departemen Taman Nasional, Margasatwa dan Konservasi Tanaman (DNP) menutup kuil Wat Pha Luang Ta Bua atau Tiger Temple di Provinsi Kanchanaburi, sebelah barat Bangkok, menyusul tuduhan terlibat perdagangan satwa liar secara ilegal.
Pihak berwenang juga percaya bahwa para biksu diam-diam ambil bagian dari operasi perdagangan ilegal, termasuk menjual bagian tubuh harimau yang berharga kepada pemasok obat China.
”The Tiger Temple hanya titik awal, atau pemasok," kata Pancharoen. "Kami memiliki informasi bahwa kuil harimau bukanlah satu-satunya tempat yang memasok harimau untuk penyelundup illegal,” katanya.
(mas)