Kremlin: Latihan Perang NATO Ganggu Stabilitas Eropa
A
A
A
MOSKOW - Pemerintah Rusia angkat bicara mengenai latihan perang besar-besaran yang dilakukan NATO di Polandia. Latihan perang itu setidaknya diikuti oleh 20 negara anggota NATO, dan sejumlah negara pendukung mereka.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menuturkan, apa yang dilakukan NATO di Polandia dapat mengganggu stabilitas dan keamanan di Eropa. "Latihan militer yang dilakukan oleh NATO di Polandia dan beberapa negara Eropa lainnya tidak berkontribusi pada suasana kepercayaan dan keamanan di Eropa," kata Peskov, seperti dilansir Reuters pada Selasa (7/6).
Selama lebih dari 10 hari, sekitar 30 ribu lebih tentara yang didukung oleh sejumlah besar kendaraan, pesawat terbang dan kapal akan terlibat dalam latihan yang disebut-sebut terbesar pada sisi timur NATO sejak akhir Perang Dingin.
Latihan yang diberi nama Anakonda-16 akan meliputi beragam manuver, seperti serangan malam dengan menggunakan helikopter dan aksi pasukan terjun payung Amerika Serikat (AS) untuk membangun jembatan sementara di atas sungai Vistula. Latihan ini digelar satu bulan sebelum pertemuan puncak NATO di Warsawa.
AS sendiri akan menerjunkan 14 ribu pasukan dalam latihan ini, yang merupakan kontingen asing terbesar dalam latihan tersebut. Negara-negara non-NATO seperti Swedia dan Finlandia juga mengambil bagian dalam latihan tersebut.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menuturkan, apa yang dilakukan NATO di Polandia dapat mengganggu stabilitas dan keamanan di Eropa. "Latihan militer yang dilakukan oleh NATO di Polandia dan beberapa negara Eropa lainnya tidak berkontribusi pada suasana kepercayaan dan keamanan di Eropa," kata Peskov, seperti dilansir Reuters pada Selasa (7/6).
Selama lebih dari 10 hari, sekitar 30 ribu lebih tentara yang didukung oleh sejumlah besar kendaraan, pesawat terbang dan kapal akan terlibat dalam latihan yang disebut-sebut terbesar pada sisi timur NATO sejak akhir Perang Dingin.
Latihan yang diberi nama Anakonda-16 akan meliputi beragam manuver, seperti serangan malam dengan menggunakan helikopter dan aksi pasukan terjun payung Amerika Serikat (AS) untuk membangun jembatan sementara di atas sungai Vistula. Latihan ini digelar satu bulan sebelum pertemuan puncak NATO di Warsawa.
AS sendiri akan menerjunkan 14 ribu pasukan dalam latihan ini, yang merupakan kontingen asing terbesar dalam latihan tersebut. Negara-negara non-NATO seperti Swedia dan Finlandia juga mengambil bagian dalam latihan tersebut.
(esn)