Pembunuhan Gorila Harambe demi Selamatkan Bocah Picu Kemarahan
A
A
A
OHIO - Publik Amerika Serikat (AS) marah atas tindakan penjaga Kebun Binatang (bonbin) Cincinnati yang menembak mati gorila bernama Harambe demi menyelamatkan bocah empat tahun yang jatuh ke kandang satwa itu.
Publik mengecam dan menyerukan orangtua bocah itu untuk bertanggung jawab karena tidak bisa mengawasi anaknya.
Lebih dari 2 ribu orang menandatangani petisi di Change.org yang mengecam keras Departemen Kepolisian Cincinnati dan Kebun Binatang Cincinnati. Gorila Harambe tak seharusnya dibunuh, terlebih spesies itu di ambang kepunuhan.
Baca juga:
Seret Bocah 4 Tahun, Gorila Bonbin Cincinnati Ditembak Mati
Gorila Harambe ditembak mati penjaga Bonbin Cincinnati setelah menyeret bocah cilik yang jatuh ke kandang. Penjaga berasalan nyawa bocah itu terancam dan solusi yang diambil adalah membunuh Gorila Harambe.
Kepolisian Cincinnati mengatakan orang tua bocah cilik itu belum didakwa, tapi dakwaan bisa diajukan oleh Jaksa Hamilton County. Namun, pihak kejaksaan tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar dalam kasus ini.
Pihak berwenang tidak mengidentifikasi anak atau orangtuanya. Keluarga bocah itu juga tidak bisa dihubungi.
Sebuah halaman Facebook berjudul "Justice for Harambe" memiliki lebih dari 3 ribu pengikut muncul pada Minggu sore atau sehari setelah gorila seberat 400 pound (181 kg) itu ditembak mati sekitar 10 menit setelah menyeret si bocah.
”Jika kita berpikir itu dapat diterima untuk membunuh gorila yang tidak melakukan kesalahan apa pun, saya tidak berpikir kota kami harus memiliki gorila,” bunyi posting-an di halaman Facebook “Justice for Harambe” yang ditulis Manvinder Singh, seperti dikutip Reuters, Senin (30/5/2016).
Sebuah posting di website People for the Ethical Treatment of Animals juga mempertanyakan mengapa tindakan pembunuhgan terhadap Gorila Harambe harus ditempuh.
”Sebuah gorila 17 tahun bernama Harambe sudah mati, dan seorang anak di rumah sakit. Mengapa?" tulis blogger Jennifer O'Connor di situs tersebut. ”Gorila dataran rendah Barat adalah hewan yang lembut. Mereka tidak menyerang kecuali mereka diprovokasi.”
Publik mengecam dan menyerukan orangtua bocah itu untuk bertanggung jawab karena tidak bisa mengawasi anaknya.
Lebih dari 2 ribu orang menandatangani petisi di Change.org yang mengecam keras Departemen Kepolisian Cincinnati dan Kebun Binatang Cincinnati. Gorila Harambe tak seharusnya dibunuh, terlebih spesies itu di ambang kepunuhan.
Baca juga:
Seret Bocah 4 Tahun, Gorila Bonbin Cincinnati Ditembak Mati
Gorila Harambe ditembak mati penjaga Bonbin Cincinnati setelah menyeret bocah cilik yang jatuh ke kandang. Penjaga berasalan nyawa bocah itu terancam dan solusi yang diambil adalah membunuh Gorila Harambe.
Kepolisian Cincinnati mengatakan orang tua bocah cilik itu belum didakwa, tapi dakwaan bisa diajukan oleh Jaksa Hamilton County. Namun, pihak kejaksaan tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar dalam kasus ini.
Pihak berwenang tidak mengidentifikasi anak atau orangtuanya. Keluarga bocah itu juga tidak bisa dihubungi.
Sebuah halaman Facebook berjudul "Justice for Harambe" memiliki lebih dari 3 ribu pengikut muncul pada Minggu sore atau sehari setelah gorila seberat 400 pound (181 kg) itu ditembak mati sekitar 10 menit setelah menyeret si bocah.
”Jika kita berpikir itu dapat diterima untuk membunuh gorila yang tidak melakukan kesalahan apa pun, saya tidak berpikir kota kami harus memiliki gorila,” bunyi posting-an di halaman Facebook “Justice for Harambe” yang ditulis Manvinder Singh, seperti dikutip Reuters, Senin (30/5/2016).
Sebuah posting di website People for the Ethical Treatment of Animals juga mempertanyakan mengapa tindakan pembunuhgan terhadap Gorila Harambe harus ditempuh.
”Sebuah gorila 17 tahun bernama Harambe sudah mati, dan seorang anak di rumah sakit. Mengapa?" tulis blogger Jennifer O'Connor di situs tersebut. ”Gorila dataran rendah Barat adalah hewan yang lembut. Mereka tidak menyerang kecuali mereka diprovokasi.”
(mas)