Rusia Kirim Satu Batalion S-300 ke Iran
A
A
A
MOSKOW - Rusia telah mengirimkan kelompok pertama dari sistem pertahanan udara S-300, sekitar satu batalion, ke Iran. Hal itu diungkapkan oleh pembantu presiden untuk kerjasama teknis militer Vladimir Kozhin. Sedangkan sisanya akan dikirimkan pada akhir tahun ini, sesuai kesepakatan dalam kontrak.
"Kelompok pertama, sekitar satu batalion, telah dikirim. Kami akan mematuhi kewajiban kami pada akhir tahun ini," terang Kozhin, saat ditanya mengenai kontrak S-300 dengan Iran, seperti disitat dari TASS, Jumat (20/5/2016).
Sebelumnya, Kepala Dinas Federal untuk kerjasama teknis militer, Alexander Fomis mengatakan kepada media bahwa beberapa sistem S-300 telah dikirim ke Iran. Namun, ia tidak mengungkapkan jumlah S-300 yang telah dikirim dan kapan pengiriman terakhir akan dilakukan.
Sedangkan Wakil Perdana Menteri Rusia, Dmitry Rogozin, yang mengawasi kompleks pertahan industri, menyatakan pasokan awal S-300 ke Iran telah dilakukan pada 11 April. Dia mengatakan, segera setelah menerima kelompok pertama S-300, Iran harus mencabut gugatannya kepada Rusia.
Iran pada tahun 2007 menyatakan, mereka telah membeli S-300 peluncur pertahanan udara Rusia. Tapi, Dmitry Medvedev, yang kemudian menjabat sebagai presiden Rusia, melarang pasokan senjata tersebut ke Teheran. Iran menggugat Rusia hampir USD4 miliar. Selanjutnya, pada musim semi 2015, Presiden Vladimir Putin mengangkat pembekuan itu.
"Kelompok pertama, sekitar satu batalion, telah dikirim. Kami akan mematuhi kewajiban kami pada akhir tahun ini," terang Kozhin, saat ditanya mengenai kontrak S-300 dengan Iran, seperti disitat dari TASS, Jumat (20/5/2016).
Sebelumnya, Kepala Dinas Federal untuk kerjasama teknis militer, Alexander Fomis mengatakan kepada media bahwa beberapa sistem S-300 telah dikirim ke Iran. Namun, ia tidak mengungkapkan jumlah S-300 yang telah dikirim dan kapan pengiriman terakhir akan dilakukan.
Sedangkan Wakil Perdana Menteri Rusia, Dmitry Rogozin, yang mengawasi kompleks pertahan industri, menyatakan pasokan awal S-300 ke Iran telah dilakukan pada 11 April. Dia mengatakan, segera setelah menerima kelompok pertama S-300, Iran harus mencabut gugatannya kepada Rusia.
Iran pada tahun 2007 menyatakan, mereka telah membeli S-300 peluncur pertahanan udara Rusia. Tapi, Dmitry Medvedev, yang kemudian menjabat sebagai presiden Rusia, melarang pasokan senjata tersebut ke Teheran. Iran menggugat Rusia hampir USD4 miliar. Selanjutnya, pada musim semi 2015, Presiden Vladimir Putin mengangkat pembekuan itu.
(ian)