Empat Hal Ini Kuatkan Tragedi EgyptAir MS840 Ulah Teroris

Jum'at, 20 Mei 2016 - 08:30 WIB
Empat Hal Ini Kuatkan...
Empat Hal Ini Kuatkan Tragedi EgyptAir MS840 Ulah Teroris
A A A
KAIRO - Pesawat EgyptAir MS804 yang hilang setelah terbang dari Paris menuju Kairo sejak kemarin belum ditemukan hingga hari ini (20/5/2016).

Pesawat tipe Airbus A320 itu membawa 66 orang dan hilang beberapa jam setelah lepas landas dari Bandara Charles de Gaulle, Paris. Informasi terbaru, ada temuan puing dan rompi di Laut Mediterania, namun belum bisa dikonfirmasi apakah temuan itu berasal dari pesawat MS804 atau bukan.

Sejak hilang misterius, Pemerintah Mesir tidak mengabaikan kemungkinan aksi teroris di balik tragedi EgyptAir MS804 ini. Berikut empat hal yang menguatkan tragedi EgyptAir ini ulah teroris ketimbang kegagalan teknis.

1. Kondis Pesawat Layak

Pesawat MS804 dinyatakan layak dan aman untuk melayani penerbangan baik jarak pendek, menengah atau jauh. Menurut pernyataan pihak Airbus pesawat ini sudah 13 tahun dikirim ke EgyptAir, yakni sejak tahun 2003 dan telah melakukan 48.000 jam penerbangan.

Menteri Penerbangan Mesir; Sherif Fathy, kepada wartawan mengatakan bahwa pesawat itu dalam kondisi teknis yang baik dan telah melewati semua pemeriksaan keamanan yang diperlukan. Dengan demikian kecil kemungkinan pesawat mengalami kegagalan teknis.

2. Pilot Sangat Berpengalaman

Di dalam pesawat EgyptAir MS804 ada 66 orang dengan rincian 56—termasuk tiga anak—dan 10 awak atau kru. Para ru terdiri dari dua pilot, lima pramugari dan tiga petugas keamanan. Para penumpang itu terdiri dari 30 warga Mesir, 15 warga Prancis, dua warga Irak dan masing-masing satu warga negara Inggris, Belgia, Kuwait, Arab Saudi, Sudan, Chad, Portugal, Aljazair dan Kanada.

Maskapai ini menegaskan pilot pesawat sangat berpengalaman. Kapten pilot memiliki 6.275 jam terbang, termasuk 2.101 jam terbang di pesawat A320, sementara pilot lainnya memiliki total 2.766 jam terbang.

Menurut otoritas penerbangan sipil Yunani, pesawat melintasi wilayah udara nasional Yunani.”Pilot itu dalam semangat yang baik dan mengucapkan terima kasih kepada pengenali (lalu lintas udara) dalam bahasa Yunani sebelum kontak radio dengan pesawat MS804 hilang,” bunyi pernyataan otoritas.

3. Waktu saat Hilang dari Pantauan Radar

Pesawat EgyptAir MS804 lepas landas dari Bandara Charles de Gaulle pada pukul 23.09 waktu Prancis pada hari Rabu dan semestinya tiba di Kairo pukul 03.00 pada hari Kamis. Penerbangan untuk rute Paris-Kairo umumnya berlangsung sekitar empat jam.

Menurut update terbaru dari masakapai EgyptAir, pesawat MS804 terakhir terpantau radar ketika terbang di atas Laut Mediterania sekitar 280km (175 mil) dari daerah pantai Mesir pada pukul 02.30 waktu Kairo. Pesawat terbang pada ketinggian 37.000 kaki (11.300 meter).

Laporan sebelumnya dari AFP mengutip sumber penerbangan di Yunani menyatakan bahwa pesawat itu jatuh 130 mil dari pulau Karpathos, Yunani. Namun, laporan ini belum bisa dikonfirmasi secara resmi oleh Pemerintah Yunani.

4. Pernyataan Pejabat soal Dugaan Aksi Teroris

Menteri Penerbangan Mesir, ; Sherif Fathy, mengatakan bahwa serangan teroris "lebih mungkin" sebagai penyebab jatuhnya pesawat. Meski demikian, dia mendesak masyarakat untuk tidak menarik kesimpulan dini tentang kecelakaan itu.

Direktur Dinas Keamanan Federal Rusia (FBS), Alexander Bortnikov, mengatakan pihaknya percaya bahwa serangan teroris yang menjatuhkan pesawat EgyptAir MS804. ”Untuk hal terbaik yang bisa kami sesali, satu kecelakaan terjadi pada sebuah pesawat dari maskapai Mesir. Rupanya, ini adalah aksi teroris yang menewaskan 66 warga dari 12 negara,” katanya.

Seorang ahli penerbangan sipil Australia, Geoffrey Thomas, mengatakan kepada Russia Today bahwa sistem keamanan di Bandara Charles de Gaulle baik tetapi bukan mustahil bisa ditembus.”Satu hal yang pihak industri takut adalah ketika Anda memiliki seorang pekerja bandara yang mungkin terkait dengan beberapa kelompok (teror),” katanya.

”Selalu ada kemungkinan bahwa ada sesuatu yang diselundupkan di pesawat.”

Seperti diberitakan sebelumnya, telah ada pelanggaran keamanan serius di Bandara Charles de Gaulle Paris dan Bandara Orly, ketika puluhan staf terkait jaringan organisasi radikal tertentu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1187 seconds (0.1#10.140)