Perwakilan PBB Kecam Aksi Kekerasan Seksual di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Perwakilan UN Woman untuk ASEAN, Roberta Clarke menuturkan, tidak ada satupun negara yang mentolelir kekerasan seksual. Dirinya menuturkan, PBB sangat mengecam keras aksi kekerasan seksual, terutama pemerkosaan.
Berbicara saat menghadiri diskusi kesetaraan gender di kawasan Jakarta Pusat, Roberta juga menyatakan keprihatinannya atas apa yang menimpa Indonesia. Dimana, dalam beberapa bulan terakhir pemerkosaan disertai kekerasan yang berujung kematian terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
"UN Woman sangat mengecam kekerasan seksual dimanapun, saya rasa PBB juga sangat mengecam hal itu. Perempuan dan anak perempuan harus dilindungi. Selain itu kita tentu punya simpati dan empati untuk apa yang menimpa Indonesia," ucapnya pada Rabu (18/5/2016).
Sementara itu ketika disinggung bagaimana cara untuk mencegah terjadinya aksi kekerasan seksual, Roberta menuturkan bahwa banyak faktor yang meliputi hal itu. Namun, yang paling penting adalah faktor lingkungan.
"Dimulai dari level individyu kemudian ke level lingkungan. Lingkungan harus menjadi faktor utama, apalagi soal kekerasan seksual. Biasanya lingkungan mempengaruhi si pelaku. Pelaku juga bisa berasal dari lingkungan dekat, dari situ kita akan bisa mencegah dan berhentikan kekerasan seksual," pungkasnya.
Berbicara saat menghadiri diskusi kesetaraan gender di kawasan Jakarta Pusat, Roberta juga menyatakan keprihatinannya atas apa yang menimpa Indonesia. Dimana, dalam beberapa bulan terakhir pemerkosaan disertai kekerasan yang berujung kematian terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
"UN Woman sangat mengecam kekerasan seksual dimanapun, saya rasa PBB juga sangat mengecam hal itu. Perempuan dan anak perempuan harus dilindungi. Selain itu kita tentu punya simpati dan empati untuk apa yang menimpa Indonesia," ucapnya pada Rabu (18/5/2016).
Sementara itu ketika disinggung bagaimana cara untuk mencegah terjadinya aksi kekerasan seksual, Roberta menuturkan bahwa banyak faktor yang meliputi hal itu. Namun, yang paling penting adalah faktor lingkungan.
"Dimulai dari level individyu kemudian ke level lingkungan. Lingkungan harus menjadi faktor utama, apalagi soal kekerasan seksual. Biasanya lingkungan mempengaruhi si pelaku. Pelaku juga bisa berasal dari lingkungan dekat, dari situ kita akan bisa mencegah dan berhentikan kekerasan seksual," pungkasnya.
(ian)