Kehilangan 15 Warganya, Prancis Kerahkan Militer Cari EgyptAir
A
A
A
PARIS - Pemerintah Prancis bersiap mengerahkan aset militernya termasuk pesawat dan kapal untuk mencari pesawat EgyptAir MS804 yang hilang misterius pada Kamis (19/5/2016). Dari 66 orang di dalam pesawat itu, 15 di antaranya warga Prancis.
Persiapan pengerahan militer Prancis disampaikan Menteri Luar Negeri Prancis; Jean-Marc Ayrault. ”Semuanya harus dilakukan untuk menemukan pesawat itu,” katanya.
“Itu sebabnya kami berada di kontak dengan pihak berwenang Mesir. Kami siap memobilisasi dan mengirim militer kami, termasuk pesawat dan kapal, untuk mencari pesawat ini,” lanjut dia, seperti dikutip Russia Today.
Kementerian Penerbangan Sipil Mesir mengatakan, pesawat yang terbang dari Paris ke Kairo sejak Rabu malam itu sempat mengirim sinyal marabahaya sebelum dinyatakan hilang misterius.
Sinyal itu diterima unit militer Mesir dari pesawat EgyptAir pada pukul 04.26 pagi waktu Kairo.
Pihak maskapai EgyptAir melalui akun Twitter-nya, @EGYPTAIR , juga mengkonfirmasi bahwa sinyal marabahaya itu muncul melalui pemancar darurat atau beacon. Konfirmasi ini sekaligus meralat laporan pihak masakapi sebelumnya yang menyebut tidak ada sinyal marabahaya dari pesawat MS804 yang hilang.
EgyptAir menegaskan bahwa semua otoritas telah diberitahu tentang pesawat yang hilang, yang menghilang dekat Yunani. Upaya penyelamatan sedang berlangsung.
Menurut update terbaru dari maskapai EgyptAir, pesawat MS804 hilang kontak dengan radar di atas wilayah Mediterania yang berjarak sekitar 280 kilometer (175 mil) dari daerah pantai Mesir pada pukul 02.30 pagi waktu Kairo.
Pesawat terakhir terpantau terbang pada ketinggian 37.000 kaki (11.300 meter ). Pesawat yang terbang dari Paris ini semestinya mendarat di Kairo pada pukul 03.15 pagi.
Kepala Otoritas Navigasi Udar Mesir, Ehab Mohy el-Deen, mengatakan; ”Mereka tidak (kontak) radio untuk minta bantuan atau mengalami masalah pada ketinggian. Mereka menghilang."
“Tidak ada yang biasa tentang kejadian ini, tentu saja,” katanya lagi.
Persiapan pengerahan militer Prancis disampaikan Menteri Luar Negeri Prancis; Jean-Marc Ayrault. ”Semuanya harus dilakukan untuk menemukan pesawat itu,” katanya.
“Itu sebabnya kami berada di kontak dengan pihak berwenang Mesir. Kami siap memobilisasi dan mengirim militer kami, termasuk pesawat dan kapal, untuk mencari pesawat ini,” lanjut dia, seperti dikutip Russia Today.
Kementerian Penerbangan Sipil Mesir mengatakan, pesawat yang terbang dari Paris ke Kairo sejak Rabu malam itu sempat mengirim sinyal marabahaya sebelum dinyatakan hilang misterius.
Sinyal itu diterima unit militer Mesir dari pesawat EgyptAir pada pukul 04.26 pagi waktu Kairo.
Pihak maskapai EgyptAir melalui akun Twitter-nya, @EGYPTAIR , juga mengkonfirmasi bahwa sinyal marabahaya itu muncul melalui pemancar darurat atau beacon. Konfirmasi ini sekaligus meralat laporan pihak masakapi sebelumnya yang menyebut tidak ada sinyal marabahaya dari pesawat MS804 yang hilang.
EgyptAir menegaskan bahwa semua otoritas telah diberitahu tentang pesawat yang hilang, yang menghilang dekat Yunani. Upaya penyelamatan sedang berlangsung.
Menurut update terbaru dari maskapai EgyptAir, pesawat MS804 hilang kontak dengan radar di atas wilayah Mediterania yang berjarak sekitar 280 kilometer (175 mil) dari daerah pantai Mesir pada pukul 02.30 pagi waktu Kairo.
Pesawat terakhir terpantau terbang pada ketinggian 37.000 kaki (11.300 meter ). Pesawat yang terbang dari Paris ini semestinya mendarat di Kairo pada pukul 03.15 pagi.
Kepala Otoritas Navigasi Udar Mesir, Ehab Mohy el-Deen, mengatakan; ”Mereka tidak (kontak) radio untuk minta bantuan atau mengalami masalah pada ketinggian. Mereka menghilang."
“Tidak ada yang biasa tentang kejadian ini, tentu saja,” katanya lagi.
(mas)