Lenyapkan Abu Sayyaf, Presiden Terpilih Filipina Siapkan Serangan Besar

Selasa, 17 Mei 2016 - 13:40 WIB
Lenyapkan Abu Sayyaf,...
Lenyapkan Abu Sayyaf, Presiden Terpilih Filipina Siapkan Serangan Besar
A A A
MANILA - Presiden terpilih Filipina; Rodrigo Duterte, berencana melenyapkan kelompok Abu Sayyaf sesuai janjinya untuk menghabisi semua penjahat di negaranya. Untuk melenyapkan Abu Sayyaf Duterte menyiapkan serangan militer besar-besaran.

Duterte yang dijuluki “The Punisher” dan “Donald Trum”-nya Filipina ini juga berambisi membunuh semua penjahat narkoba.

Rencana Duterte ini diungkap komandan Komando Luzon Selatan (Solcom); Letnan Jenderal Ricardo Visaya, yang diundang dalam pertemuan dengan sejumlah pensiunan Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) dan Kepolisian Nasional Filipina (PNP) di Davao pada Minggu malam.

Duterte yang menjabat Walikota Davao dijuluki oleh warganya sebagai “walikota maut”, di mana dia dinilai sudah membunuh lebih dari 1.000 pelaku kriminal di Davao.

”Dia ingin menghilangkan Abu Sayyaf sebelum masa jabatannya berakhir," kata Visaya, yang disebut-sebut akan ditunjuk Duterte sebagai Kepala Staf AFP yang baru.

Visaya belum memastikan dia akan menjadi Kepala Staf AFP. ”Saya sedang dipertimbangkan,” ujarnya.
Saat ini, AFP dipimpin oleh Letnan Jenderal Glorioso Miranda sebagai pelaksana tugas setelah Jenderal Hernando Iriberri pension pada 22 April 2016.

Abu Sayyaf yang mengancam akan memenggal sandera asal Kanada; Robert Hall pada tanggal 13 Juni jika tuntutan uang 300 juta peso tidak dibayar, menjadi tantangan bagi Duterte.

Duterte, dalam konferensi pers pertama yang disiarkan stasiun televisi nasional usai Pemilu, mengatakan bahwa bahwa serangan militer besar-besaran akan diluncurkan untuk menghancurkan Abu Sayyaf di Jolo selatan.

Davao sendiri hanya berjarak beberapa kilometer dari Jolo. Duterte mengatakan para jenderal polisi yang "terkontaminasi" kasus korupsi harus mundur sekarang juga. Jika tidak, kata Duterte, akan ditugaskan untuk menyerang para ekstremis Abu Sayyaf.

”Dan jika Anda disandera di sana, katakanlah saya tidak akan pernah, tidak pernah membayar apa-apa untuk menyelamatkan Anda,” katanya, seperti dikutip dari National Post, Selasa (17/5/2016).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9510 seconds (0.1#10.140)