Studi: 50 Tahun ke Depan, Hawaii Hancur Total oleh Mega-Tsunami
A
A
A
HAWAII - Sebuah studi mengungkap bahwa gempa besar akan melanda Alaska dan menghasilkan tsunami yang akan menghancurkan total wilayah Hawaii dalam 50 tahun ke depan.
Studi itu dilakukan para peneliti di University of Hawaii (UH) di Manoa. Para peneliti menemukan potensi gempa berkekuatan lebih dari 9 skala richter yang akan mengguncang Kepulauan Aleutian. Potensi gempa besar itulah yang diyakini akan memicu mega-tsunami yang bisa membuat Hawaii hancur total.
Hasil studi itu telah dipublikasikan di Journal of Geophysical Research.
”Ini adalah peristiwa langka. Tidak terjadi sepanjang waktu, tetapi ada kesempatan bagi mereka dan usaha kami di sini adalah untuk mencoba menentukan seberapa kesempatan yang mungkin ada,” kata salah satu ilmuwan, Rhett Butler, yang merupakan ahli geofisika di School of Ocean and Earth Science and Technology UH.
Butler, Neil Frazer dan William Templeton dari Portland State University menciptakan model numerik berdasarkan dasar dari lempeng tektonik yang memungkinkan mereka untuk membuat perhitungan seperti itu.
Tim peneliti melihat data gempa yang diikuti tsunami hampir 500 tahun yang lalu, di mana hampir 400.000 penduduk dan wisatawan terkena dampak. Selain itu, kerusakan juga terjadi dengan kerugian sekitar USD40 miliar.
Tim mempelajari informasi pada gempa bumi paling kuat yang terjadi selama dua abad terakhir, yang meliputi gempa Tohoku pada tahun 2011, gempa Sumtera-Andaman tahun 2004, gempa Alaska pada tahun 1964, gempa Chile pada tahun 1960, dan gempa Kamchatka pada tahun 1952.
”Kelima peristiwa mewakili setengah dari energi seismik yang telah dirilis secara global sejak tahun 1900. Peristiwa berbeda dalam rincian, tetapi semuanya menghasilkan tsunami besar yang menyebabkan kerusakan besar,” kata Butler, seperti dilansir Russia Today, Senin (16/5/2016).
Masih menurut para ilmuwan, jika gempa besar benar-benar melanda Kepulauan Aleutian, maka penduduk Hawaii memiliki waktu sekitar empat jam untuk menyelamatkan diri dari tsunami.
Penelitian ini, kata Butler, bukan untuk menakut-nakuti. Tapi, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan warga.
Tim ini sekarang mengumpulkan data untuk menghitung probabilitas gempa bumi di Pasifik.
Studi itu dilakukan para peneliti di University of Hawaii (UH) di Manoa. Para peneliti menemukan potensi gempa berkekuatan lebih dari 9 skala richter yang akan mengguncang Kepulauan Aleutian. Potensi gempa besar itulah yang diyakini akan memicu mega-tsunami yang bisa membuat Hawaii hancur total.
Hasil studi itu telah dipublikasikan di Journal of Geophysical Research.
”Ini adalah peristiwa langka. Tidak terjadi sepanjang waktu, tetapi ada kesempatan bagi mereka dan usaha kami di sini adalah untuk mencoba menentukan seberapa kesempatan yang mungkin ada,” kata salah satu ilmuwan, Rhett Butler, yang merupakan ahli geofisika di School of Ocean and Earth Science and Technology UH.
Butler, Neil Frazer dan William Templeton dari Portland State University menciptakan model numerik berdasarkan dasar dari lempeng tektonik yang memungkinkan mereka untuk membuat perhitungan seperti itu.
Tim peneliti melihat data gempa yang diikuti tsunami hampir 500 tahun yang lalu, di mana hampir 400.000 penduduk dan wisatawan terkena dampak. Selain itu, kerusakan juga terjadi dengan kerugian sekitar USD40 miliar.
Tim mempelajari informasi pada gempa bumi paling kuat yang terjadi selama dua abad terakhir, yang meliputi gempa Tohoku pada tahun 2011, gempa Sumtera-Andaman tahun 2004, gempa Alaska pada tahun 1964, gempa Chile pada tahun 1960, dan gempa Kamchatka pada tahun 1952.
”Kelima peristiwa mewakili setengah dari energi seismik yang telah dirilis secara global sejak tahun 1900. Peristiwa berbeda dalam rincian, tetapi semuanya menghasilkan tsunami besar yang menyebabkan kerusakan besar,” kata Butler, seperti dilansir Russia Today, Senin (16/5/2016).
Masih menurut para ilmuwan, jika gempa besar benar-benar melanda Kepulauan Aleutian, maka penduduk Hawaii memiliki waktu sekitar empat jam untuk menyelamatkan diri dari tsunami.
Penelitian ini, kata Butler, bukan untuk menakut-nakuti. Tapi, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan warga.
Tim ini sekarang mengumpulkan data untuk menghitung probabilitas gempa bumi di Pasifik.
(mas)