Hizbullah Libanon Tuduh Israel Bunuh Komandan Topnya
A
A
A
BEIRUT - Komandan top Hizbullah Libanon; Mustafa Badreddine, tewas dalam serangan di Suriah. Hizbullah pada Jumat (13/5/2016) menuduh Israrel sebagai pelaku serangan.
Badreddine, 55, adalah salah satu pejabat tertinggi Hizbullah Libanon yang oleh Amerika Serikat (AS) dituding sebagai penanggung jawab operasi militer Hizbullah di Suriah. Dia dianggap tokoh utama yang membantu rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad dalam melawan musuh-musuhnya.
Hizbullah menyatakan Badreddine telah tewas dalam sebuah ledakan besar yang menargetkan salah satu basis mereka di dekat bandara Damaskus. Penyelidikan sedang berlangsung apakah ledakan besar itu akibat serangan udara, rudal atau pengeboman artileri.
Stasiun televisi Al-Mayadeen Libanon sebelumnya melaporkan bahwa komandan top Hizbullah itu tewas akibat serangan udara Israel.
Namun, militer Israel bungkam, meski kerap meluncurkan serangan di perbatasan Israel-Suriah untuk memerangi militant Hizbullah Libanon. ”Kami menolak berkomentar,” kata militer Israel melalui seorang juru bicara, seperti dikutip Reuters.
Departemen Keungan AS pernah memasukkan nama Badreddine dalam daftar tokoh yang dikenai sanksi pada tahun lalu. Departemen itu menilai Bardreddine bertanggung jawab atas operasi militer Hizbullah di Suriah sejak 2011. Dia juga dituding menemani pemimpin Hizbullah; Hassan Nasrallah selama pertemuan koordinasi strategis dengan Presiden Assad di Damaskus.
Badreddine merupakan salah satu dari lima anggota Hizbullah yang pernah didakwa oleh Pengadilan Khusus PBB pada tahun 2005 atas kasus pembunuhan negarawan Rafik Al-Hariri.
Badreddine, 55, adalah salah satu pejabat tertinggi Hizbullah Libanon yang oleh Amerika Serikat (AS) dituding sebagai penanggung jawab operasi militer Hizbullah di Suriah. Dia dianggap tokoh utama yang membantu rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad dalam melawan musuh-musuhnya.
Hizbullah menyatakan Badreddine telah tewas dalam sebuah ledakan besar yang menargetkan salah satu basis mereka di dekat bandara Damaskus. Penyelidikan sedang berlangsung apakah ledakan besar itu akibat serangan udara, rudal atau pengeboman artileri.
Stasiun televisi Al-Mayadeen Libanon sebelumnya melaporkan bahwa komandan top Hizbullah itu tewas akibat serangan udara Israel.
Namun, militer Israel bungkam, meski kerap meluncurkan serangan di perbatasan Israel-Suriah untuk memerangi militant Hizbullah Libanon. ”Kami menolak berkomentar,” kata militer Israel melalui seorang juru bicara, seperti dikutip Reuters.
Departemen Keungan AS pernah memasukkan nama Badreddine dalam daftar tokoh yang dikenai sanksi pada tahun lalu. Departemen itu menilai Bardreddine bertanggung jawab atas operasi militer Hizbullah di Suriah sejak 2011. Dia juga dituding menemani pemimpin Hizbullah; Hassan Nasrallah selama pertemuan koordinasi strategis dengan Presiden Assad di Damaskus.
Badreddine merupakan salah satu dari lima anggota Hizbullah yang pernah didakwa oleh Pengadilan Khusus PBB pada tahun 2005 atas kasus pembunuhan negarawan Rafik Al-Hariri.
(mas)