Soal LCS, China Sebut Banyak Negara yang Mencari Sensasi
A
A
A
BEIJING - Kepala Perjanjian dan Hukum Departemen Kementerian Luar Negeri China, Xu Hong mengatakan, banyak pihak yang tidak mempunyai kabapilitas tengah mencari sensasi dengan mengomentari polemik di Laut China Selatan (LCS).
Menurut Hong, masalah LCS diangkat sedemikian rupa oleh mereka yang tidak memiliki pemahaman yang tepat tentang hukum internasional. "Kita bisa melihat begitu banyak negara yang muncul ke permukaan dan mencari sensasi dengan masalah ini. Tapi tidak peduli seberapa keras suara mereka, mereka masih merupakan negara minoritas di dunia," kata Hong seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/5/2016).
"Jika Anda melihat siapa yang berbicara tentang hukum internasional sepanjang waktu, itu adalah politisi dan non profesional dengan motif tersembunyi. Mereka inilah yang benar-benar perlu belajar sesuatu tentang hukum internasional," tambahnya.
Pernyataan ini dikeluarkan China menjelang putusan pengadilan tetap Arbitrase di Den Haag, terkait kasus LCS yang diajukan oleh Filipina.
Terkait hal itu, Hong menyatakan tidak ada kewajiban dari sebuah negara untuk memenuhi putusan arbitrase, jika itu mempertaruhkan kepentingan utama suatu negara. "China akan selalu menjadi penjaga yang tegas dan praktisi hukum internasional. Kami tidak merasa terisolasi sama sekali," kata Hong.
Menurut Hong, masalah LCS diangkat sedemikian rupa oleh mereka yang tidak memiliki pemahaman yang tepat tentang hukum internasional. "Kita bisa melihat begitu banyak negara yang muncul ke permukaan dan mencari sensasi dengan masalah ini. Tapi tidak peduli seberapa keras suara mereka, mereka masih merupakan negara minoritas di dunia," kata Hong seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/5/2016).
"Jika Anda melihat siapa yang berbicara tentang hukum internasional sepanjang waktu, itu adalah politisi dan non profesional dengan motif tersembunyi. Mereka inilah yang benar-benar perlu belajar sesuatu tentang hukum internasional," tambahnya.
Pernyataan ini dikeluarkan China menjelang putusan pengadilan tetap Arbitrase di Den Haag, terkait kasus LCS yang diajukan oleh Filipina.
Terkait hal itu, Hong menyatakan tidak ada kewajiban dari sebuah negara untuk memenuhi putusan arbitrase, jika itu mempertaruhkan kepentingan utama suatu negara. "China akan selalu menjadi penjaga yang tegas dan praktisi hukum internasional. Kami tidak merasa terisolasi sama sekali," kata Hong.
(ian)