Dorong Negosiasi Damai, PM Prancis Berniat Kunjungi Israel-Palestina
A
A
A
PARIS - Perdana Menteri Prancis Manuel Valls dilaporkan akan melakukan kunjungan ke Israel dan Palestina dalam waktu dekat. Kunjungan ini merupakan bagian dari usaha Prancis untuk kembali menghidupkan negosiasi damai antara kedua negara.
"Perdana Menteri Manuel Valls akan mengunjungi Israel dan wilayah Palestina bulan ini dalam upaya untuk meluncurkan kembali proses perdamaian. Terkait dengan terus meningkatkannya kekerasan di jalur Gaza," kata kantor PM Prancis dalam sebuah pernyataan.
Valls, menurut kantornya, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (11/5), akan berkunjung ke Israel dan Palestina pada tanggal 21 hingga 24 Mei mendatang. Kunjungan ini dilakukan satu pekan jelang konfrensi internasional perdamaian Israel dan Palestina, yang diinisiasi oleh Prancis.
Pemerintah Israel sendiri sejatinya telah menolak inisiatif yang dibuat oleh Prancis tersebut. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuturkan bahwa Israel hanya setuju pada satu proses perdamaian, yakni negosiasi langsung antara Israel dan Palestina. Selain itu, mereka tidak pernah menyetujuinya.
Konfrensi Perdamaian Internasional yang digelar Prancis sendiri rencananya akan diikuti oleh 20 negara, tapi tanpa kehadiran Israel dan Palestina. Ke-20 negara tersebut akan membahas cara-cara untuk meluncurkan kembali pembicaraan antara Israel dan Palestina.
Konferensi itu juga direncanakan akan dihadiri oleh kuartet perdamaian Israel-Palestina yang mencakup PBB, Uni Eropa, Amerika Serikat dan Rusia. Konferensi ini akan menjadi dasar dari konferensi kedua yang akan digelar pertengahan 2016, yang akan melibatkan Israel dan Palestina.
"Perdana Menteri Manuel Valls akan mengunjungi Israel dan wilayah Palestina bulan ini dalam upaya untuk meluncurkan kembali proses perdamaian. Terkait dengan terus meningkatkannya kekerasan di jalur Gaza," kata kantor PM Prancis dalam sebuah pernyataan.
Valls, menurut kantornya, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (11/5), akan berkunjung ke Israel dan Palestina pada tanggal 21 hingga 24 Mei mendatang. Kunjungan ini dilakukan satu pekan jelang konfrensi internasional perdamaian Israel dan Palestina, yang diinisiasi oleh Prancis.
Pemerintah Israel sendiri sejatinya telah menolak inisiatif yang dibuat oleh Prancis tersebut. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuturkan bahwa Israel hanya setuju pada satu proses perdamaian, yakni negosiasi langsung antara Israel dan Palestina. Selain itu, mereka tidak pernah menyetujuinya.
Konfrensi Perdamaian Internasional yang digelar Prancis sendiri rencananya akan diikuti oleh 20 negara, tapi tanpa kehadiran Israel dan Palestina. Ke-20 negara tersebut akan membahas cara-cara untuk meluncurkan kembali pembicaraan antara Israel dan Palestina.
Konferensi itu juga direncanakan akan dihadiri oleh kuartet perdamaian Israel-Palestina yang mencakup PBB, Uni Eropa, Amerika Serikat dan Rusia. Konferensi ini akan menjadi dasar dari konferensi kedua yang akan digelar pertengahan 2016, yang akan melibatkan Israel dan Palestina.
(esn)