Masjid Bersejarah di Bosnia Kembali Dibuka
A
A
A
BANJA LUKA - Ribuan orang berbondong-bondong ke ibukota Serbia-Bosnia untuk menghadiri pembukaan kembali sebuah masjid bersejarah yang hancur selama masa perang. Upacara pembukaan ini dilihat sebagai bentuk toleransi agama di kalangan masyarakat yang berbeda-beda keyakinan.
Masjid Ferhat-Pasha yang berada di kota Banja Luka, ibukota otonomi Bosnia di Repulik Serbia, kembali dibuka. Masjid yang dibangun pada abad ke-16 ini diledakkan pada 23 tahun lalu. Masjid ini sendiri berada di bawah perlindungan UNESCO sebagai contoh luar biasa dari bangunan arsitektur Otoman, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (7/5/2016).
Dibutuhkan waktu 15 tahun bagi umat Islam Bosnia untuk memperoleh izin konstruksi dan dana untuk pembangunan masjid ini. Ribuan keping puing-puing dari bangunan aslinya dipungut kembali dari Sungai Vrbas dan situs sampah dimana puing itu dibuang.
Acara ini dihadiri oleh para pejabat Bosnia dan Turki, temasuk mantan perdana menteri Turki yang baru mengundurkan diri Ahmat Davutoglu. Turki telah berkontribusi besar atas rekonstruksi masjid bersejarah ini.
Meski begitu, keamanan ekstra ketat dalam upacara pembukaan ini menunjukkan jika acara ini dipandang sebagai peristiwa berisiko tinggi. Sekitar 1.000 petugas polisi berpatroli di jalan-jalan yang dipenuhi umat Muslim dari seluruh negeri. Lalu lintas yang berasal dari pusat kota dilarang. Pun begitu dengan alkohol yang juga dilarang.
Masjid Ferhat-Pasha yang berada di kota Banja Luka, ibukota otonomi Bosnia di Repulik Serbia, kembali dibuka. Masjid yang dibangun pada abad ke-16 ini diledakkan pada 23 tahun lalu. Masjid ini sendiri berada di bawah perlindungan UNESCO sebagai contoh luar biasa dari bangunan arsitektur Otoman, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (7/5/2016).
Dibutuhkan waktu 15 tahun bagi umat Islam Bosnia untuk memperoleh izin konstruksi dan dana untuk pembangunan masjid ini. Ribuan keping puing-puing dari bangunan aslinya dipungut kembali dari Sungai Vrbas dan situs sampah dimana puing itu dibuang.
Acara ini dihadiri oleh para pejabat Bosnia dan Turki, temasuk mantan perdana menteri Turki yang baru mengundurkan diri Ahmat Davutoglu. Turki telah berkontribusi besar atas rekonstruksi masjid bersejarah ini.
Meski begitu, keamanan ekstra ketat dalam upacara pembukaan ini menunjukkan jika acara ini dipandang sebagai peristiwa berisiko tinggi. Sekitar 1.000 petugas polisi berpatroli di jalan-jalan yang dipenuhi umat Muslim dari seluruh negeri. Lalu lintas yang berasal dari pusat kota dilarang. Pun begitu dengan alkohol yang juga dilarang.
(ian)