Ngamuk, Seorang Tentara Tembak Mati 11 Orang di Barak Militer
A
A
A
PRAIA - Seorang tentara yang tidak puas mengamuk dengan menembak menembak mati 11 orang di sebuh barak militer di Cape Verde, sebuah negara di Afrika Barat.
Ke-11 korban tewas itu adalah delapan tentara dan tiga warga sipil. Setelah penembakan brutal, tentar itu melararikan diri.
Pemerintah Cape Verde—bekas koloni Portugal—mengkonfirmasi insiden itu dalam situs resminya. Penembakan brutal terjadi hari Selasa waktu setempat.
Pemerintah, seperti dikutip IB Times, Rabu (27/4/2016), menyangkal penembakan itu terkait upaya kudeta atau pun kekerasan lain yang berhubungan dengan praktik perdagangan narkoba yang marak di negara itu.
”Orang-orang diimbau untuk tetap tenang dan tenteram,” bunyi pernyataan Pemerintah Cape Verde.
Para pejabat telah menyita sembilan senjata dan amunisi. Namun, belum ada penjelasan apakah temuan itu terkait dengan penembakan brutal di barak militer atau bukan.
Pemerintah menolak laporan bahwa bandara telah ditutup sebagai responsinsiden penembakan. ”Bandara berfungsi normal,” lanjut pernyataan pemerintah.
Kendati demikian, pasukan keamanan siaga tinggi di bandara internasional di Ibu Kota Praia, dan di pelabuhan utama setelah serangan itu.
”Tidak ada hubungan antara peristiwa dan perdagangan narkoba,” imbuh pernyataan pemerintah menyusul laporan media yang menyebut serangan itu sebagai pembalasan atas serangan terhadap bandar narkoba besar baru-baru ini.
”Menurut informasi awal, motivasi untuk tindakn ini adalah (alasan) pribadi, yang tidak termasuk teori serangan terhadap negara Cape Verde.”
Ke-11 korban tewas itu adalah delapan tentara dan tiga warga sipil. Setelah penembakan brutal, tentar itu melararikan diri.
Pemerintah Cape Verde—bekas koloni Portugal—mengkonfirmasi insiden itu dalam situs resminya. Penembakan brutal terjadi hari Selasa waktu setempat.
Pemerintah, seperti dikutip IB Times, Rabu (27/4/2016), menyangkal penembakan itu terkait upaya kudeta atau pun kekerasan lain yang berhubungan dengan praktik perdagangan narkoba yang marak di negara itu.
”Orang-orang diimbau untuk tetap tenang dan tenteram,” bunyi pernyataan Pemerintah Cape Verde.
Para pejabat telah menyita sembilan senjata dan amunisi. Namun, belum ada penjelasan apakah temuan itu terkait dengan penembakan brutal di barak militer atau bukan.
Pemerintah menolak laporan bahwa bandara telah ditutup sebagai responsinsiden penembakan. ”Bandara berfungsi normal,” lanjut pernyataan pemerintah.
Kendati demikian, pasukan keamanan siaga tinggi di bandara internasional di Ibu Kota Praia, dan di pelabuhan utama setelah serangan itu.
”Tidak ada hubungan antara peristiwa dan perdagangan narkoba,” imbuh pernyataan pemerintah menyusul laporan media yang menyebut serangan itu sebagai pembalasan atas serangan terhadap bandar narkoba besar baru-baru ini.
”Menurut informasi awal, motivasi untuk tindakn ini adalah (alasan) pribadi, yang tidak termasuk teori serangan terhadap negara Cape Verde.”
(mas)