Obama Tuding Putin Ingin Pecah Belah Eropa
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) menuding Presiden Rusia Vladimir Putin berusaha untuk memecah belah Eropa. Obama, melihat sikap Putin tersebut sebagai sebuah ancaman.
Obama yang berbicara dalam sebuah wawancara dengan media AS menuturkan, banyak masalah di Eropa, termasuk di dalamnya krisis migran, yang merupakan masalah AS juga. Krisis migran menyebabkan ketegangan di Eropa, yang menurut Obama sedang coba dimanfaatkan oleh Putin.
"Tapi yang lebih penting, lebih strategis, adalah ketegangan itu berdampak pada politik Eropa, dengan cara yang memajukan nasionalisme sayap kanan, sejauh mana itu mendorong pecahnya persatuan Eropa, bahwa dalam beberapa kasus, sedang dieksploitasi oleh seseorang seperti Putin," ucap Obama, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (26/4).
Dirinya juga mengatakan bahwa sampai saat ini Putin melihat NATO, Uni Eropa dan kesatuan transatlantik sebagai ancaman sebagai ancaman untuk Rusia. Hal ini, lanjut Obama coba dirubah oleh dirinya, walaupun belum membuahkan hasil.
"Sekarang, saya pikir dia salah tentang itu. Saya sudah menunjukkan kepadanya bahwa, pada kenyataannya Eropa yang bersatu dan kuat, dapat bekerjasama dengan erat dengan Rusia, itulah resep yang tepat. Sejauh ini, dia belum sepenuhnya percaya," sambungnya.
Obama yang berbicara dalam sebuah wawancara dengan media AS menuturkan, banyak masalah di Eropa, termasuk di dalamnya krisis migran, yang merupakan masalah AS juga. Krisis migran menyebabkan ketegangan di Eropa, yang menurut Obama sedang coba dimanfaatkan oleh Putin.
"Tapi yang lebih penting, lebih strategis, adalah ketegangan itu berdampak pada politik Eropa, dengan cara yang memajukan nasionalisme sayap kanan, sejauh mana itu mendorong pecahnya persatuan Eropa, bahwa dalam beberapa kasus, sedang dieksploitasi oleh seseorang seperti Putin," ucap Obama, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (26/4).
Dirinya juga mengatakan bahwa sampai saat ini Putin melihat NATO, Uni Eropa dan kesatuan transatlantik sebagai ancaman sebagai ancaman untuk Rusia. Hal ini, lanjut Obama coba dirubah oleh dirinya, walaupun belum membuahkan hasil.
"Sekarang, saya pikir dia salah tentang itu. Saya sudah menunjukkan kepadanya bahwa, pada kenyataannya Eropa yang bersatu dan kuat, dapat bekerjasama dengan erat dengan Rusia, itulah resep yang tepat. Sejauh ini, dia belum sepenuhnya percaya," sambungnya.
(esn)