Bikin Proyek Reklamasi di LCS, AS Pertanyakan Niat China
A
A
A
HANOI - Deputi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Anthony Blinken, mempertanyakan niat China dalam proyek reklamasi pulau besar-besaran di Laut China Selatan (LCS). Hal itu diungkapkannya kala berkunjung ke Vietnam, salah satu negara yang bersitegang dengan China terkait LCS.
"AS dan Vietnam berbagi keinginan dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan itu. Begitu juga dengan China. Tapi, proyek reklamasi pulau besar-besaran di LCS dan meningkatnya militerisasi memicu ketegangan dan menimbulkan pertanyaan serius tentang niat China," kata Blinken dalam pidatonya di hadapan ratusan mahasiswa Vietnam, seperti dikutip dari Washington Post, Kamis (21/4/2016).
"AS akan membela kepentingan nasional dan mendukung sekutu dan mitra kami di wilayah ini. Kami tidak mencari pangkalan, tapi akan terus berlayar, terbang, dan beroperasi dimana saja hukum internasional berlaku," katanya lagi.
Blinken mengatakan, AS menyambut baik niat damai China dan berharap negara itu akan bertindak sesuai dengan norma-norma, aturan, dan hukum internasinal yang tidak hanya menguntungkan China tetapi juga negara lain.
Dia mengatakan mengabaikan aturan dan hukum internasional hanya akan mengasingkan China dari hubungan dunia internasional dan tidak akan memperluas kekuasaan China.
"AS dan Vietnam berbagi keinginan dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan itu. Begitu juga dengan China. Tapi, proyek reklamasi pulau besar-besaran di LCS dan meningkatnya militerisasi memicu ketegangan dan menimbulkan pertanyaan serius tentang niat China," kata Blinken dalam pidatonya di hadapan ratusan mahasiswa Vietnam, seperti dikutip dari Washington Post, Kamis (21/4/2016).
"AS akan membela kepentingan nasional dan mendukung sekutu dan mitra kami di wilayah ini. Kami tidak mencari pangkalan, tapi akan terus berlayar, terbang, dan beroperasi dimana saja hukum internasional berlaku," katanya lagi.
Blinken mengatakan, AS menyambut baik niat damai China dan berharap negara itu akan bertindak sesuai dengan norma-norma, aturan, dan hukum internasinal yang tidak hanya menguntungkan China tetapi juga negara lain.
Dia mengatakan mengabaikan aturan dan hukum internasional hanya akan mengasingkan China dari hubungan dunia internasional dan tidak akan memperluas kekuasaan China.
(ian)