Kelompok Taliban Serang Kabul, 28 Tewas
A
A
A
KABUL - Sebuah serangan bom bunuh diri dan serangan bersenjata yang dilakukan oleh anggota kelompok Taliban di pusat ibukota Afghanistan, Kabul, menewaskan 28 orang dan melukai lebih dai 320 orang.
Dalam serangan tunggal yang paling mematikan di ibukota Afghanistan sejak 2011 itu, anggota Taliban menyerang sebuah gedung keamanan pemerintah pada saat jam sibuk di pagi hari, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (19/4/2016).
Dikatakan oleh Kepala Polisi Abdul Rahman Rahimi, anggota Taliban melakukan bom mobil bunuh diri di luar tembok dari kantor Direktorat Keamanan Nasional (NDS). Setelah kejadian, salah satu pelaku penyerangan mencoba masuk ke gedung NDS melalui lubang bekas ledakan. Namun, aksi itu berhasil diketahui dan pelaku tewas ditembak.
Presiden Ashraf Ghani mengutuk serangan itu "dalam istilah yang kuat." Hal itu tertuang dalam sebuah pernyataan dari istana presiden yang terletak hanya beberapa ratus meter dari lokasi ledakan.
Sementara Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) mengatakan, serangan itu menggarisbawahi bahaya Taliban yang terus di timbulkan terhadap rakyat Afghanistan.
"Afghanistan layak mendapatkan perdamaian dan keamanan, bukan serangan yang mengorbankan orang tua yang sedang membawa anak-anak mereka ke sekolah, pekerja pada aktivitas di pagi hari mereka, dan orang-orang yang telah melangkah maju untuk membantu menjaga sesama warga," bunyi pernyataan Kedubes AS.
Dalam serangan tunggal yang paling mematikan di ibukota Afghanistan sejak 2011 itu, anggota Taliban menyerang sebuah gedung keamanan pemerintah pada saat jam sibuk di pagi hari, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (19/4/2016).
Dikatakan oleh Kepala Polisi Abdul Rahman Rahimi, anggota Taliban melakukan bom mobil bunuh diri di luar tembok dari kantor Direktorat Keamanan Nasional (NDS). Setelah kejadian, salah satu pelaku penyerangan mencoba masuk ke gedung NDS melalui lubang bekas ledakan. Namun, aksi itu berhasil diketahui dan pelaku tewas ditembak.
Presiden Ashraf Ghani mengutuk serangan itu "dalam istilah yang kuat." Hal itu tertuang dalam sebuah pernyataan dari istana presiden yang terletak hanya beberapa ratus meter dari lokasi ledakan.
Sementara Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) mengatakan, serangan itu menggarisbawahi bahaya Taliban yang terus di timbulkan terhadap rakyat Afghanistan.
"Afghanistan layak mendapatkan perdamaian dan keamanan, bukan serangan yang mengorbankan orang tua yang sedang membawa anak-anak mereka ke sekolah, pekerja pada aktivitas di pagi hari mereka, dan orang-orang yang telah melangkah maju untuk membantu menjaga sesama warga," bunyi pernyataan Kedubes AS.
(ian)