AS Tuding Israel Gunakan Kekuatan Berlebih Hadapi Warga Palestina
AS Tuding Israel Gunakan Kekuatan Berlebih Hadapi Warga Palestina
A
A
A
WASHINGTON - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menuding Israel telah menggunakan kekuatan berlebih kala berhadapan dengan warga Palestina. Salah satu contohnya adalah, tentara Israel terkadang menembak mati warga Palestina, hanya karena diduga memiliki bersenjata atau dianggap akan melakukan serangan.
"Ada banyak laporan dari ISF (pasukan keamanan Israel) membunuh warga Palestina selama kerusuhan, demonstrasi, di pos pemeriksaan, dan selama operasi rutin. Dalam beberapa kasus mereka tidak menimbulkan ancaman bagi ISF," kata Kemenlu AS dalam laporan tahunan yang baru saja dirilis, seperti dilansir Russia Today pada Jumat (15/4).
Dalam laporan tersebut, Kemenlu AS menyebut bahwa sepanjang tahun 2015 sekitar 149 warga Palestina tewas di tangan ISF, dan dari 149 orang tersebut, hanya sekitar 70 orang yang tewas saat melakukan serangan terhadap Israel.
Angka tersebut bertolak belakang dengan apa yang disampaikan oleh otorotas Israel. Dimana mereka menyatakan bahwa sekitar dua pertiga dari warga Palestina tewas dalam gelombang kekerasan pada bulan Oktober berusaha atau melakukan serangan, dan sisanya tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan.
Laporan itu juga mengkritisi undang-undang Israel yang memaksa LSM yang didanai pemerintah asing untuk mengambil langkah-langkah tertentu. Beberapa diantaranya akan menargetkan kelompok yang kritis terhadap pemerintah.
"Ada banyak laporan dari ISF (pasukan keamanan Israel) membunuh warga Palestina selama kerusuhan, demonstrasi, di pos pemeriksaan, dan selama operasi rutin. Dalam beberapa kasus mereka tidak menimbulkan ancaman bagi ISF," kata Kemenlu AS dalam laporan tahunan yang baru saja dirilis, seperti dilansir Russia Today pada Jumat (15/4).
Dalam laporan tersebut, Kemenlu AS menyebut bahwa sepanjang tahun 2015 sekitar 149 warga Palestina tewas di tangan ISF, dan dari 149 orang tersebut, hanya sekitar 70 orang yang tewas saat melakukan serangan terhadap Israel.
Angka tersebut bertolak belakang dengan apa yang disampaikan oleh otorotas Israel. Dimana mereka menyatakan bahwa sekitar dua pertiga dari warga Palestina tewas dalam gelombang kekerasan pada bulan Oktober berusaha atau melakukan serangan, dan sisanya tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan.
Laporan itu juga mengkritisi undang-undang Israel yang memaksa LSM yang didanai pemerintah asing untuk mengambil langkah-langkah tertentu. Beberapa diantaranya akan menargetkan kelompok yang kritis terhadap pemerintah.
(esn)
Explore More