Jenderal Iran Tuduh Arab Saudi Cs Sponsor ISIS
A
A
A
TEHERAN - Jenderal Ahmad Reza Pourdastan, komandan pasukan Angkatan Darat Iran, menuduh Arab Saudi dan negara-negara sekutunya di Teluk menjadi sponsor Daesh atau ISIS untuk menyebarkan terorisme ke Iran.
Tuduhan itu muncul dalam wawancaranya dengan stasiun televisi Iran pada hari Rabu. Menurutnya, Saudi dan beberapa negara Teluk memberi dukungan material kepada kelompok Islamic State (ISIS).
”Kami tahu bahwa beberapa rezim reaksioner di wilayah ini, termasuk Arab Saudi—yang mensponsori teroris Daesh dan mendukung teroris baik secara finansial dan spiritual—serta bonekanya, yang semua menikmati bantuan dari intelijen Amerika Serikat (AS) dan Israel, berencana untuk menyebarkan kelompok teroris ke negara kita,” kata Pourdastan.
Jenderal Iran ini melanjutkan, pada tahun 2014, ekstremis Daesh diidentifikasi berada di bagian timur Provinsi Diyala, Irak, yang berbatasan Provinsi Kermanshah, Iran barat. Kelompok itu, kata dia, berusaha untuk melakukan serangan teror di Iran.
“Pada saat itu, angkatan bersenjata Iran melakukan intervensi pada waktu yang tepat dan mengambil tindakan tegas,” katanya, seperti dikutip Sputniknews, Kamis (14/4/2016).
Pemerintah Saudi belum berkomentar atas tuduhan terbaru dari pejabat militer Iran ini. Namun, sebelumnya Saudi berulang kali menuduh Iran mendukung kelompok teror yang berulah di Suriah dan Yaman.
Kedua negara itu telah terlibat ketegangan dalam beberapa bulan terakhir. Saudi telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran setelah kantor Kedutaan Besar Saudi di Teheran diserang dan dibakar massa di Iran. Serangan terjadi beberapa jam setelah Saudi mengeksekusi ulama Syiah, Nimr al-Nimr.
Tuduhan itu muncul dalam wawancaranya dengan stasiun televisi Iran pada hari Rabu. Menurutnya, Saudi dan beberapa negara Teluk memberi dukungan material kepada kelompok Islamic State (ISIS).
”Kami tahu bahwa beberapa rezim reaksioner di wilayah ini, termasuk Arab Saudi—yang mensponsori teroris Daesh dan mendukung teroris baik secara finansial dan spiritual—serta bonekanya, yang semua menikmati bantuan dari intelijen Amerika Serikat (AS) dan Israel, berencana untuk menyebarkan kelompok teroris ke negara kita,” kata Pourdastan.
Jenderal Iran ini melanjutkan, pada tahun 2014, ekstremis Daesh diidentifikasi berada di bagian timur Provinsi Diyala, Irak, yang berbatasan Provinsi Kermanshah, Iran barat. Kelompok itu, kata dia, berusaha untuk melakukan serangan teror di Iran.
“Pada saat itu, angkatan bersenjata Iran melakukan intervensi pada waktu yang tepat dan mengambil tindakan tegas,” katanya, seperti dikutip Sputniknews, Kamis (14/4/2016).
Pemerintah Saudi belum berkomentar atas tuduhan terbaru dari pejabat militer Iran ini. Namun, sebelumnya Saudi berulang kali menuduh Iran mendukung kelompok teror yang berulah di Suriah dan Yaman.
Kedua negara itu telah terlibat ketegangan dalam beberapa bulan terakhir. Saudi telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran setelah kantor Kedutaan Besar Saudi di Teheran diserang dan dibakar massa di Iran. Serangan terjadi beberapa jam setelah Saudi mengeksekusi ulama Syiah, Nimr al-Nimr.
(mas)